Jembatan di Desa Kabunan Tegal Ambruk, Ketua Fraksi PDI Perjuangan Bilang Begini

Jembatan di Desa Kabunan Tegal Ambruk, Ketua Fraksi PDI Perjuangan Bilang Begini

Jembatan penghubung Dukuh Karangwareng, Desa Kabunan, Kecamatan Dukuhwaru, Kabupaten Tegal ambruk, beberapa waktu lalu. Jembatan itu akan segera dibangun di tahun 2025. Foto: YERI NOVELI/RADAR SLAWI--

SLAWI, MAGELANGEKSPRES - Jembatan di Desa Kabunan Kecamatan Dukuhwaru Kabupaten Tegal ambruk, belum lama ini. Jembatan penghubung di Dukuh Karangwareng itu kondisinya memang sudah usang. Jembatan terbuat dari batang kayu kelapa atau gelugu.

Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD Kabupaten Tegal Agung Yudhi Kurniawan mengatakan, meski terbuat dari batang kayu kelapa, tapi jembatan yang berada di RW 01 Desa Kabunan itu merupakan akses utama warga.

Saat ini, jembatan sudah tidak bisa dilewati, karena ambruk dimakan usia. Padahal, jembatan itu merupakan akses untuk menuju balai desa, masjid, sekolah dan fasilitas publik lainnya. Masyarakat sangat berharap agar jembatan tersebut segera dibangun.

"Atas harapan masyarakat, kami melalui aspirasi memberikan bantuan keuangan kepada Pemerintah Desa Kabunan untuk memprioritaskan pembangunan jembatan Karangwareng," kata Agung, yang merupakan wakil rakyat dari Dapil 1 meliputi Kecamatan Slawi, Kecamatan Lebaksiu dan Kecamatan Dukuhwaru, Senin (28/10).


Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD Kabupaten Tegal Agung Yudhi Kurniawan saat berbincang-bincang dengan awak media. Foto: YERI NOVELI/RADAR SLAWI--

Agung menyatakan, saat ini akses warga Dukuh Karangwareng harus memutar arah untuk menuju pusat pemerintahan Desa Kabunan.

Jarak yang ditempuh cukup jauh, dan harus menyeberang jalan raya Slawi-Jatibarang. Jalan provinsi dengan mobilitas tinggi tersebut, akan sangat membahayakan, utamanya anak sekolah yang akan berangkat dan pulang sekolah.

"Jika ada jembatan penghubung Dukuh Karangwareng, maka warga hanya butuh waktu 5 menit, dan tidak menyeberang jalan raya," ujar pria yang akrab disapa AYK ini.

Menurutnya, tidak hanya itu, jembatan yang telah dianggarkan dalam APBD Kabupaten Tegal tahun 2025 melalui bantuan keuangan ke Pemdes Kabunan, juga bisa memperlancar akses usaha warga sekitar, seperti perajin ban bekas.

Bahkan, warga juga lebih mudah untuk beraktivitas di masjid dan mempermudah akses material masuk ke dukuh tersebut.

"Minimal warga tidak was-was saat jembatan itu terealisasi, karena tidak harus menyeberang jalan raya," ucapnya.

Agung berujar, di RW 04 Desa Kabunan juga akan dibangun jembatan. Jembatan yang lama dinilai sangat sempit. Di bawah jembatan juga terdapat pilar, sehingga menjadi penyebab banjir. Banyak sampah yang menyangkut di pilar tersebut.

"Jembatan lama akan dibongkar dan dibangun yang baru. Tapi, tanpa pilar di tengah sehingga air bisa mengalir dengan lancar," ucapnya.

Menurut Agung, selama ini warga yang membawa material atau hasil kerajinan ban, harus melangsir dengan kendaraan lainnya. Hal itu  karena jembatan sempit sehingga mobil tidak bisa lewat.

"Semoga pembangunan dua jembatan itu akan membantu warga untuk usaha, dan perekonomian menjadi lancar," doanya. (ADV)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: