Tanggungjawabnya Besar, Ulu-ulu di Kabupaten Tegal Butuh Perhatian

Tanggungjawabnya Besar, Ulu-ulu di Kabupaten Tegal Butuh Perhatian

Anggota DPRD Kabupaten Tegal dari Fraksi PDI Perjuangan Fatkhurohman saat mengikuti rapat di ruang komisi. Foto: YERI NOVELI/RADAR SLAWI--

SLAWI, MAGELANGEKSPRES  - Tanggungjawab Ulu-ulu memang sangat besar. Ulu-ulu bertugas sebagai pengatur lalu lintas air irigasi untuk lahan pertanian.

Meski profesinya strategis, tapi penghasilannya sangat minim. Ulu-ulu tidak mendapatkan honor dari pemerintah desa maupun pemerintah daerah.

Anggota DPRD Kabupaten Tegal dari Fraksi PDI Perjuangan Fatkhurohman mengaku kerap mendapat keluhan itu dari Ulu-ulu. Mereka berharap ada perhatian khusus dari pemerintah desa maupun dinas terkait.

"Setiap saya turun ke wilayah, selalu ada Ulu-ulu yang mengeluh begitu. Tak punya gaji tapi tugasnya berat," kata Fatkhurohman, legislator dari Dapil 2 meliputi Kecamatan Adiwerna, Kecamatan Talang dan Kecamatan Dukuhturi ini, Kamis (14/11).

Dia menuturkan, Ulu-ulu bertugas pada malam hari. Mereka mengatur air irigasi di pintu pengairan yang dialirkan ke lahan pertanian. Jika pembagian air tidak merata, maka Ulu-ulu selalu mendapat makian dari pemilik sawah atau petani.

Fatkhurohman tak pungkiri, penghasilan Ulu-ulu memang dari petani. Mereka biasanya mendapat prosentase ketika musim panen. Tapi itu tidak seberapa. Tidak sebanding dengan tanggungjawab yang diembannya.

"Ulu-ulu harus mendapat perhatian. Mendapat honor atau gaji dari pemerintah desa atau dinas terkait," harapnya.

Jika sudah mendapat gaji, lanjut Fatkhurohman, maka harus menyusun regulasi untuk Ulu-ulu. Sehingga mereka tidak menjadi bulan-bulanan para petani atau masyarakat yang dirugikan.

"Saat ini status Ulu-ulu tidak jelas. Bukan pegawai desa maupun dinas. Kesejahteraan sosialnya juga minim. Kasihan mereka," ucapnya. (ADV)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: