Tinggalkan 3 Perkara ini Agar Puasa Anda Tidak Sia-sia!

Tinggalkan 3 Perkara ini Agar Puasa Anda Tidak Sia-sia!

Tinggalkan 3 Perkara ini Agar Puasa Anda Tidak Sia-sia!--

MAGELANG EKSPRES-Bekal utama yang harus disiapkan seorang Muslim sebelum masuk bulan Ramadhan adalah ilmu. Seseorang yang beramal harus dilandasi ilmu.

Orang yang beramal tanpa ilmu maka amalan bisa rusak karena tidak dilandasi ilmu.

Di bulan Ramadhan, setiap muslim memiliki kewajiban untuk menjalankan puasa dengan menahan lapar dan dahaga mulai dari fajar hingga terbenamnya matahari. Namun ada di antara kaum muslimin yang melakukan puasa, dia tidaklah mendapatkan apa-apa kecuali lapar dan dahaga saja yang menghinggapi tenggorokannya.

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

رُبَّ صَائِمٍ حَظُّهُ مِنْ صِيَامِهِ الجُوْعُ وَالعَطَشُ

“Betapa banyak orang yang berpuasa namun dia tidak mendapatkan dari puasanya tersebut kecuali rasa lapar dan dahaga.” (HR. Ath Thobroniy dalam Al Kabir dan sanadnya tidak mengapa. Syaikh Al Albani dalam Shohih At Targib wa At Tarhib no. 1084 mengatakan bahwa hadits ini shohih ligoirihi –yaitu shohih dilihat dari jalur lainnya).

BACA JUGA:Bekal Ramadhan untuk Meraih Kesempurnaan Puasa

Mengapa amalan puasa orang tersebut hanya sia-sia, tidak dianggap, padahal dia telah susah payah menahan dahaga mulai dari terbit fajar hingga terbenamnya matahari? Sebab mereka melakukan hal-hal berikut ini :

1.Berkata Dusta (az zuur)

Seorang muslim yang berdusta maka puasanya bisa sia-sia, hanya merasakan lapar dan dahaga saja.

Dari Abu Hurairah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

مَنْ لَمْ يَدَعْ قَوْلَ الزُّورِ وَالْعَمَلَ بِهِ فَلَيْسَ لِلَّهِ حَاجَةٌ فِى أَنْ يَدَعَ طَعَامَهُ وَشَرَابَهُ

“Barangsiapa yang tidak meninggalkan perkataan dusta malah mengamalkannya, maka Allah tidak butuh dari rasa lapar dan haus yang dia tahan.” (HR. Bukhari no. 1903).

Apa yang dimaksud dengan az zuur? As Suyuthi mengatakan bahwa az zuur adalah berkata dusta dan menfitnah (buhtan).

Sedangkan mengamalkannya berarti melakukan perbuatan keji yang merupakan konsekuensinya yang telah Allah larang. (Syarh Sunan Ibnu Majah, 1/121, Maktabah Syamilah)

2. Berkata lagwu (sia-sia) dan rofats (kata-kata porno)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: