Menteri Kebudayaan Fadli Zon Komentari Lagu Suka Tani saat Hadiri Retreat di Akmil Magelang

MAGELANG, MAGELANGEKSPRES.ID - Menteri Kebudayaan RI, Fadli Zon memberi komentar terkait polemik lagu Suka Tani yang viral lantaran mengkritik institusi Kepolisian Republik Indonesia.

Seperti diketahui, Grup band dari Purbalingga, Suka Tani menjadi sorotan publik lantaran kritikan melalui lagu yang ditujukan kepada Polri dan diunggah di media sosial (medsos) dengan judul "Bayar Bayar Bayar".

Lagu yang dirilis tahun 2023 ini, dibawakan dengan lirik menyiyir sejumlah kegiatan kepolisan yang selalu meminta "bayaran" kepada masyarakat jika ingin mendapatkan pelayanan.

BACA JUGA:PDAM Kota Magelang Pasok 100 Meter Kubik Air Per Hari untuk Retreat Tanpa Kurangi Jatah Pelanggan

Tidak hanya itu, lirik lagu juga menyindir status "harus bayar" jika warga ingin terbebas dari sanksi atau hukuman.

"Ya, sebenarnya kalau kita lihat (lagu ini) ekspresi, selama itu tidak mengganggu publik, kita ada batas-batasnya," kata Fadly Zon di Akmil Magelang, Rabu 26 Februari 2025.

Menurut Fadli Zon, batas lain yang memang perlu diketahui masyarakat antara lain yakni tidak boleh melukai unsur suku, agama, ras, bergolongan (SARA).

BACA JUGA:Sindir Presiden Soal Banjir Sintang, Prabowo Tegur Fadli Zon

Ia menuturkan, terkait kebebasan berekspresi dalam berkesenian sebenarnya telah diatur di dalam hukum negara.

Pada kesempatan itu, Fadli Zon juga memberi tanggapan terkait lukisan berjudul 'Tikus Garuda' karya Rokhyat yang diturunkan dari ruang pameran Badri Gallery di Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan karena alasan faktor keamanan.

Seharusnya, lukisan tersebut dipajang dalam pameran tunggal Rokhyat bertajuk 'Maestro' di galeri tersebut pada 1 Januari hingga 18 Maret.

BACA JUGA:Nusantara atau Jokowi. Fadli Zon Usulkan Nama Jokowi untuk IKN Baru

BACA JUGA:Atlet SMP Mutual Kota Magelang Borong 37 Medali di Ajang Popda 2025

Namun, karena faktor keamanan, lukisan itu hanya dipajang hingga 8 Februari lalu.

Sumber: magelang ekspres