Perokok Muda di Temanggung Tertinggi di Jateng, RSUD Luncurkan Program Edukasi ke Sekolah

Perokok Muda di Temanggung Tertinggi di Jateng, RSUD Luncurkan Program Edukasi ke Sekolah

SOSIALISASI. Salah satu Dokter dari PDPI saat sosialisasi bahaya rokok di SMP Negeri 2 Tlogomulyo-SETYO WUWUH-TEMANGGUNG EKSPRES

TEMANGGUNG, MAGELANGEKSPRES.ID Angka perokok muda di Kabupaten Temanggung masih mengkhawatirkan.

Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018, sebanyak 30,68 persen penduduk berusia di atas 10 tahun di kabupaten penghasil tembakau ini merupakan perokok aktif.

Angka ini jauh melampaui rata-rata Provinsi Jawa Tengah yang hanya sebesar 23 persen.

BACA JUGA:Peringkat 3 Dunia, 65 Juta Warga Indonesia adalah Perokok Aktif

Kondisi ini menjadi perhatian serius para tenaga medis.

Dokter Spesialis Paru RSUD Temanggung, dr. Lusiana Susilo Utami, menyebut bahwa usia remaja merupakan masa pertumbuhan yang seharusnya didampingi, bukan dirusak oleh kecanduan nikotin.

"Angka ini sangat mengkhawatirkan. Karena itu, kami bersama Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) mengambil langkah pencegahan melalui edukasi langsung ke sekolah-sekolah," ujarnya.

BACA JUGA:RSUD Temanggung Tetap Buka 24 Jam Saat Lebaran, Masyarakat Tak Perlu Khawatir

Dalam rangka memperingati Hari Tanpa Tembakau Sedunia 2025, RSUD Temanggung menggulirkan program “RSUD Kabupaten Temanggung Goes to School”.

Program ini menyasar pelajar tingkat SMP yang dinilai paling rentan menjadi perokok pemula.

Mengusung tema “Putuskan Rokok, Sambut Masa Depan!”, kegiatan ini memberikan pemahaman kepada siswa tentang dampak buruk rokok terhadap kesehatan fisik seperti risiko kanker, penyakit paru, stroke, hingga gangguan jantung.

BACA JUGA:BPJS Kesehatan Hadirkan Duta Mobile JKN di RSUD Temanggung

Tak hanya itu, sisi psikologis seperti depresi dan penurunan prestasi akademik juga menjadi fokus dalam materi edukasi.

"Data tahun 2023 mencatat usia pertama merokok rata-rata adalah 12,8 tahun secara nasional. Ini artinya, anak-anak SMP adalah target utama industri rokok. Ini yang harus kita cegah bersama," tegas dr. Lusiana.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: temanggung ekspres

Berita Terkait