Menikmati Senja Dengan Latar Candi Kembar Di Kampung Unik Yang Ada Di Klaten
Pesona view matahari terbenam dengan latar belakang candi kembar -@candi_plaosan-screenshot instagram
Dari sinilah nama Candi Plaosan Lor dan Candi Plaosan Kidul yang diambil dari letaknya yang berada di utara dan selatan.
Candi Plaosan Lor memiliki ketinggian sekitar 21 meter dengan pintu masuknya berada di sisi sebelah barat.
Di bagian tengah Candi Plaosan Lor ini terdapat halaman yang dilengkapi dengan pendopo yang memiliki tiga altar pada masing-masing sisinya.
Selanjutnya yaitu Candi Plaosan Kidul yang juga memiliki karakteristik bangunan yang tak jauh berbeda dengan Candi Plaosan Lor.
Pada Candi Plaosan Kidul juga memiliki tinggi sekitar 21 meter dengan terdapat halaman di bagian tengahnya.
BACA JUGA:Pesona Keindahan Kampung Pelangi Semarang, Destinasi Wisata yang Instagramable
Bangunan Candi Plaosan Kidul memiliki 8 candi yang lebih kecil yang mengelilinginya.
Candi-candi tersebut terbagi menjadi 2 tingkatan, dengan masing-masing tingkatan terdapat 4 candi.
Selain itu, pada Candi Plaosan Kidul juga terdapat banyak ukiran-ukiran dengan pola tumbuh-tumbuhan pada pintu masuk ke Candi Plaosan Kidul.
Dengan berkunjung ke Candi Plaosan ini, Anda dapat menikmati pesona matahari terbenam dengan berlatar belakang pemandangan dua candi kembar plaosan dan langit yang mulai berganti warnanya.
Hal inilah yang kemudian menjadi daya tarik kampung unik ini yang juga sering menjadi tempat bagi pengunjung untuk duduk-duduk dan turut berfoto menikmati pemandangan yang unik tersebut.
BACA JUGA:Serunya Glamping di Kampung Pinus Keditan Magelang yang Punya Panorama Gunung Andong Mempesona !
Candi Plaosan ini memiliki corak candi Buddha, karena terdapat stupa, arca Buddha, serta candi-candi perwara (pendamping atau kecil) yang berbentuk stupa yang menjadi ciri dari candi dengan corak Buddha.
Kompleks candi ini dibangun pada abad ke-9 oleh Raja Rakai Pikatan dan Sri Kahulunan pada zaman Kerajaan Medang, atau dikenal juga dengan nama Kerajaan Mataram Kuno.
Pada masa-masa lampau, kompleks percandian ini dikelilingi parit-parit dengan bentuk persegi panjang, yang mana sisa-sisa dari struktur tersebut masih bisa dilihat hingga kini di bagian timur dan barat candi.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
