Asal Usul Sebutan Magelang 'Cincin Emas', Ternyata dari Hal Ini!
Pernah mendengar sebutan cincin emas pada wilayah Magelang?. Ternyata penamaan tersebut memiliki kisah menarik beserta alur sejarah [email protected]
Penamaan ini sudah ada sejak zaman kolonial Belanda yang menyebutnya dengan Tidar de Spijker van Java.
Tepatnya saat Magelang diresmikan menjadi sebuah staadsgemeente atau wilayah administratif kota di masa Hindia Belanda.
BACA JUGA:Kolam Renang di Ketinggian 1000 Mdpl? Simak Rekomendasinya di Magelang
Hal tersebut ditandai melalui peresmian Lambang Kota Magelang sekaligus penyerahan sertifikat berdasarkan Keputusan No. 5 oleh Gubernur Hindia Belanda pada tanggal 22 Januari 1935.
Dalam lambang tersebut, ada Paku Hitam yang menyimbolkan Gunung Tidar hingga Cincin Emas yang bermakna pegunungan yang mengitari Magelang.
Diantaranya Gunung Merapi, Gunung Merbabu, Gunung Andong, Gunung Telomoyo, Gunung Sumbing, hingga Pegunungan Menoreh.
BACA JUGA:Daya Tarik Taman Wisata Air Kalibening Magelang, Berenang Bareng Ikan sampai Main di Skatepark
Rekomendasi Wisata Magelang View Pegunungan
1. Ketep Pass
Wisata edukasi diatas ketinggian 1.200 mdpl tersebut memiliki latar tujuh pegunungan seperti Gunung Merapi, Merbabu, Andong, Telomoyo, Sumbing, Sindoro, hingga Ungaran.
Lokasinya berada di Desa Ketep, Kecamatan Sawangan dengan tiket masuk Rp10.500-Rp12.500.
2. Gunung Andong
Wisata gunung diatas ketinggian 1.726 mdpl ini juga menampaki latar pegunungan seperti Gunung Merapi, Merbabu, Telomoyo, Sumbing, Sindoro, Prau, hingga Ungaran.
BACA JUGA:Dibalik Ikoniknya Pohon Kalpataru di Magelang yang Terukir dalam Relief Candi
Destinasinya memiliki jalur pendakian via Sawit, Gogik, hingga Pendem dengan tiket masuk Rp25.000.
3. Gunung Telomoyo
Destinasi yang berbatasan langsung dengan Semarang ini juga memperlihatkan panorama Gunung Merapi, Merbabu, Andong, Sumbing, Sindoro, Prau, hingga Ungaran.
Namun bila ingin melalui jalur Magelang maka wisatawan dapat masuk via Dalangan di Desa Pandean, Kecamatan Ngablak dengan tiket masuk Rp15.000.
BACA JUGA:Menelisik Peninggalan Buddha di Magelang pada Era Dinasti Syailendra
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
