RSUD Budi Rahayu Tak Punyai Dokter Spesialis, Pemkot Magelang Beri Beasiswa

MAGELANG, MAGELANGEKSPRES.ID - Pemkot Magelang mengupayakan ketiadaan dokter spesialis tetap di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tipe D Budi Rahayu.

Pasalnya, tidak adanya dokter spesialis membuat penanganan pasien tidak optimal.

Direktur RSUD Budi Rahayu Kota Magelang, dr Nofi Ahyani mengatakan, belum tersedianya tenaga dokter spesialis di rumah sakit tipe D tersebut hingga kini membuat pasien yang ingin mendapatkan penanganan dokter spesialis harus dirujuk ke rumah sakit lainnya.

BACA JUGA:Pemkot Magelang Didesak Segera Terbitkan SE Pembatasan Operasional Tempat Hiburan Selama Ramadan

Pelayanan dokter spesialis yang ada lewat kemitraan pun terkadang memaksa RSUD Budi Rahayu dinomorduakan.

Betapa tidak, karena para dokter spesialis ini harus melakukan penanganan terlebih dahulu di rumah sakit tetap mereka.

Nofi menyebut, saat ini ada 11 dokter spesialis berstatus mitra.

BACA JUGA:Yuk Ramaikan! Pemkot Magelang Buka Pendaftaran Paskibra

Sebagian besar mereka adalah dokter tetap di RSUD Tidar dan rumah sakit swasta lainnya.

"Kalau kebutuhan, RSUD Budi Rahayu sebenarnya butuh tujuh dokter spesialis. Antara lain spesialis penyakit dalam, anak, bedah, kandungan, anestesi, patologi klinik, dan radiologi," ujarnya.

Ia menjelaskan bahwa status dokter spesialis berstatus mitra juga menjadi kendala dalam pengajuan bantuan anggaran dari pemerintah pusat.

BACA JUGA:Pemkot Magelang Klaim Pembatasan Penjualan Gas Elpiji 3 Kg Tak Bikin Gejolak

Kementerian Kesehatan mensyaratkan status dokter tetap bila ingin mendapatkan bantuan anggaran.

"Kalau ada dokter spesialis tetap maka akan mengubah pula pola pelayanan kepada pasien, semakin optimal. Belum lagi, pusat (Pemerintah Pusat) akan mudah memberikan bantuan, seperti alat kesehatan, sarana, prasarana, dan lain sebagainya," jelasnya.

Sumber: magelang ekspres