Mendikdasmen Ajak Guru di Purworejo Pahami Penerapan Deep Learning

Mendikdasmen Ajak Guru di Purworejo Pahami Penerapan Deep Learning

BERI MATERI. Mendikdasmen Prof Abdul Mu'ti memberikan materi pada Seminar Nasional yang digelar Program Studi PGSD UMPWR soal deep learning, di Ruang Seminar Kampus Sucen UMPWR, kemarin.-EKO SUTOPO-PURWOREJO EKSPRES

PURWOREJO, MAGELANGEKSPRES.ID - Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Prof Abdul Mu'ti MEd, mengajak para guru dan mahasiswa calon guru di Kabupaten Purworejo untuk memahami penerapan deep learning atau pembelajaran mendalam di sekolah-sekolah.

Deep learning yang diusulkan oleh Mendikdasmen merupakan pendekatan belajar yang menekankan pemahaman mendalam, penguasaan kompetensi, dan keterlibatan aktif siswa.

Hal itu disampaikan oleh Prof Abdul Mu'ti saat menjadi salah satu narasumber dalam Seminar Nasional yang digelar oleh Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Universitas Muhammadiyah Purworejo (UMPWR), di Ruang Seminar Kampus Sucen UMPWR, Kamis (22/5).

BACA JUGA:Lulus Tanpa Skripsi, Puluhan Mahasiswa UMPWR Diwisuda Lewat Jalur Karya Nyata

Selain Mendikdasmen, dalam seminar yang dibuka Wakil Bupati Purworejo, Dion Agasi Setiabudi itu juga menghadirkan narasumber Prof Suyanto, Guru Besar Emeritus UNY, dan Prof Siska Desy Fatmaryanti, Guru Besar UMPWR.

Turut hadir Ketua PD Muhammadiyah Purworejo, Pudjiono beserta jajaran, Rektor UMPWR Teguh Wibowo beserta jajaran, jajaran Kementerian Dikdasmen, para peserta seminar, serta tamu undangan lainnya.

Menurut Abdul Mu'ti, pembelajaran mendalam ini bukan kurikulum baru, melainkan metode belajar yang ingin diterapkan dalam kurikulum Merdeka Belajar.

BACA JUGA:FP UMPWR Yudisium 43 Mahasiswa, Lulusan Terbaik Tempuh Jalur Non-Skripsi dan Torehkan IPK 3,85

Pendekatan ini berfokus pada tiga pilar utama mindful learning (belajar dengan kesadaran penuh), meaningful learning (belajar dengan makna), dan joyful learning (belajar dengan kegembiraan).

"Ini seminar tentang pembelajaran mendalam, sebuah kebijakan dalam rangka memperbaiki kualitas pendidikan di dasar dan menengah, dengan pendekatan yang mindful, meaningful dan joyful. Saya ingin tegaskan bahwa pembelajaran mendalam ini bukan kurikulum baru, tetapi pendekatan dalam pembelajaran yang bisa diterapkan dalam kurikulum K13 maupun kurikulum merdeka," katanya.

Abdul Mu'ti juga menegaskan bahwa pembelajaran mendalam ini juga bukan impor dari luar negeri, tetapi ini sistem pendekatan yang memang sudah ada di tanah air.

BACA JUGA:Mahasiswa KKN KA.09 UMPWR Fasilitasi Sertifikasi Halal di Desa Pucangan

"Ini dipraktikkan juga di negara maju. Dengan pembelajaran mendalam ini siswa diharapkan bisa semakin semangat, antusias, sehingga memiliki keilmuan yang tinggi, keterampilan, karakter, dan akhlak yang mulia," tegasnya.

Dion Agasi berharap metode pembelajaran ini dapat segera disebarluaskan ke tenaga pendidik dan diterapkan di sekolah-sekolah di Purworejo.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: purworejo ekspres

Berita Terkait