Pemprov Jateng Dorong Swasembada, Garam Petani Pati Bakal Diserap Langsung Lewat BUMD

Pemprov Jateng Dorong Swasembada, Garam Petani Pati Bakal Diserap Langsung Lewat BUMD

Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, melalui BUMD PT Sarana Pembangunan Jawa Tengah (SPJT), akan menyerap hingga 30 ribu ton garam petani garam di Pati per tahun.-IST-MAGELANG EKSPRES

PATI, MAGELANGEKSPRES.ID - Harapan petani garam Pati kini terwujud. Sebab, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, melalui BUMD PT Sarana Pembangunan Jawa Tengah (SPJT), akan menyerap hingga 30 ribu ton garam petani per tahun.

Hal ini adalah strategi Pemprov Jateng untuk swasembada garam nasional. Tujuannya guna memperkuat posisi petani lokal.

Sekadar diketahui, Pabrik SPJT di Desa Raci, Kecamatan Batangan, Pati, sudah beroperasi sejak Juni 2025.

BACA JUGA:Speling Bidik 1.278 Desa, Pemprov Jawa Tengah Gandeng 361 Rumah Sakit

Per tahun, pabrik seluas 2,5 hektare ini bisa memproduksi 25 ribu ton garam. Hasil dari petani nantinya akan diolah agar memenuhi standar industri, bahkan bisa untuk kosmetik.

Sekretaris Daerah Jawa Tengah, Sumarno mengatakan, Pati adalah lumbung garam nasional kedua. Namun, kualitas garam Pati perlu ditingkatkan.

"Lewat pabrik ini, garam rakyat bisa ditingkatkan kualitasnya dan petani juga memperoleh harga yang lebih stabil," ucap Sumarno saat peresmian pabrik, Selasa (24/6).

BACA JUGA:Diam-diam Malaysia Sudah Suntik Modal ke Jateng, Nilainya Bukan Kaleng-Kaleng

Ia juga menegaskan bahwa kehadiran pabrik ini diharapkan mampu menciptakan nilai tambah bagi petani, menjaga kestabilan harga, serta menjawab tantangan kebutuhan garam dalam negeri.

Direktur Utama SPJT, Untung Juanto menjelaskan, kebutuhan garam nasional hampir 5 juta ton per tahun. Sementara produksi lokal baru sekitar 2 juta ton.

"Seluruhnya kita ambil dari petambak lokal. Ini bagian dari gerakan hilirisasi sekaligus bentuk keberpihakan terhadap petani," ungkap Untung.

BACA JUGA:Gas Melon Kalah Telak! CNG dari Jateng Ini Lebih Murah dan Gratis Instalasi

Pabrik ini dibangun secara mandiri oleh anak usaha SPJT. Sedangkan mesin produksinya berasal dari dalam negeri. Lalu untuk bahan bakarnya gas CNG yang ramah lingkungan.

Hingga saat ini, tercatat sudah ada 21 perusahaan berminat membeli garam dari pabrik ini. Total permintaan mencapai 1.500 ton per bulan.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: magelang ekspres