Dispaperkan Wonosobo Dorong Petani Tanam Hortikultura di Pematang Sawah

WONOSOBO, MAGELANGEKSPRES.ID - Dinas Pangan, Pertanian, dan Perikanan (Dispaperkan) Kabupaten Wonosobo terus mendorong petani memanfaatkan pematang sawah (galengan) untuk menanam tanaman hortikultura seperti cabai dan sayuran.

Langkah ini dianggap strategi, untuk intensifikasi lahan demi meningkatkan ketahanan pangan dan kesejahteraan petani.

Program tersebut telah diterapkan di Kelompok Tani Setyo Budi, Desa Pakuncen, Kecamatan Selomerto.

BACA JUGA:Paten Kepil Jemput Bola Rekam KTP-El untuk ODGJ dan Difabel di Wonosobo

BACA JUGA:Ketaatan Bayar Pajak Kendaraan, Plat AA Dongkrak Pendapatan Asli Daerah Wonosobo

Di sana, petani diberi fasilitasi untuk menanam komoditas hortikultura di area galengan yang sebelumnya hanya berfungsi sebagai pembatas lahan.

Kepala Bidang Bina Program dan Penyuluhan Dispaperkan Wonosobo Umar Shoid mengatakan, pemanfaatan galengan memberi keuntungan nyata bagi petani.

Pasalnya, dengan cara ini, petani bisa menghemat biaya tenaga kerja untuk pembuatan galeng hingga Rp2-3 juta per musim tanam.

BACA JUGA:Arpusda Wonosobo Raih Nilai Akreditasi Tertinggi 93,05 dengan Predikat A

BACA JUGA:Wonosobo Diterjang Cuaca Ekstrem, Pohon Tumbang Timpa Rumah dan Tiang Listrik di Jaraksari

BACA JUGA:Eksplor Wonosobo Lewat Program 5 Dieng Baru yang Punya Pesona Alam Menakjubkan

"Biasanya petani harus membuat galengan lima kali dalam dua tahun, namun dengan intensifikasi cukup sekali saja," jelasnya.

Selain hemat biaya, kata Umar, galengan yang ditanami hortikultura juga mengurangi gulma dan memperkuat pematang sehingga penggunaan air menjadi lebih efisien.

Salah satu petani asal Desa Pakuncen Yanuardi Yusuf mengaku merasakan manfaat besar dari sistem ini.

Sumber: wonosobo ekspres