MAGELANGEKSPRES.COM,WONOSOBO- Prosentasi Buang Air Besar Sembarang (BABS) atau Open Defecation Free (ODF) di Kabupaten Wonosobo masih cukup tinggi. Sebagai upaya memasyarakatkan sanitasi, Dinas PUPR menggelar seminar dan mini ekspo kolaborasi sanitasi merawat negeri. “BABS kita masih sekitar 48 persen, termasuk tertinggi di Jateng. Sehingga kita lakukan berbagai upaya. Menggandeng semua unsur untuk memasyarakatkan sanitasi,” ungkap Kepala DPUPR Wonosobo Widhi Purwanto kemarin usai Seminar dan Expo Kolaborasi Sanitasi Merawat Negeri yang digelar di Gedung Adipura Kencana, Rabu (6/11). Menurutnya, dari diskusi dari narasumber akan memberikan kesadaran terkait pentingnya sanitasi bagi laingkungan. Selain itu juga membentuk satgas sanitasi yang dipimpin langsung Dandim 0707 Wonosobo. “Ada zona merah ODF, diantaranya Kecamatan Kalikajar, Kertek dan Mojotengah. Itu yang menjadi fokus perhatian kita,” katanya. Sanitasi tersebut mengolah air limbah agar keluar menjadi air yang bersih dan bakteri sudah berkurang signifikan. Pemkab menargetkan tahun 2020 mendatang, Wonosobo sudah bebas ODF. Dalam acara tersebut juga digelar lelang sanitasi oleh DPUPR, dalam mendorong desa-desa untuk berbuat baik mengurangi ODF. Total dari hasil lelang itu sudah ada beberapa desa yang siap membangun jamban untuk menekan ODF atau BABS. Total yang sudah berkomitmen mencapai 600 SR. Baca Juga SMPN 19 Purworejo Luncurkan 41 Buku, Karya Siswa, Guru hingga Staf TU “Salah satu indikator mengurangi angka kemiskinan diantaranya menyehatkan lingkungan. Sanitasi itu arahnya kesana,” ucapnya. Sementara itu, Wakil Bupati Wonosobo, Agus Subagiyo, mengatakan kegiatan tersebut untuk membangun visi bersama antar stakeholder dalam rangka percepatan pencapaian layanan sanitasi 100% dari kondisi eksiting yang masih relatif rendah dan dengan adanya berbagai keterbatasan baik dana maupun SDM. “Program ini dilatar belakangi adanya keterkaitan antara kebijakan dunia, nasional dan daerah di bidang sanitasi. Yaitu, target Sustainable Development Goal (SDGs) poin 6 yang tertulis, Menjamin ketersediaan serta pengelolaan air bersih dan sanitasi yang berkelanjutan untuk semua,” katanya . Agus menegaskan dengan terbentuknya satgas, aplikasi sanitasi sobo kolam susu serta digelarnya lelang jamban diharapkan bisa terwujud koordinasi dan kerjasama yang solid semi kesejahteraan masyarakat Wonosobo. Ia berharap semua permasalahan tentang sanitasi dan air bersih akan terkondisikan. “Kita wujudkan untuk Wonosobo yang bersih, sehat, sejahtera bersatu untuk semua,” katanya. (gus)
BABS di Wonosobo Masih 48 Persen, DPUPR Bentuk Satgas
Kamis 07-11-2019,02:25 WIB
Editor : ME
Kategori :