MAGELANGEKSPRES.COM,BOROBUDUR - Lebah atau Tawon Klanceng, yang dulu dianggap sebagai hama, kini mulai populer untuk dibudayakan. Tawon Klanceng yang mempunyai beberapa sebutan lain, yaitu Lebah Trigona atau Kelulut tergolong lebah tidak mempunyai sengat. Berawal melihat kasiat madu lebah tersebut di internet, membuat warga Dusun Brojonalan Desa Wanurejo, Borobudur, Asik Prayogi, membudidayakan lebah Klanceng tersebut. \"Kebetulan dekat rumah saya ada Candi Pawon, dan banyak wisatawan sehingga saya budidaya lebah Trigona, selain untuk dikosumsi juga bisa untuk edukasi wisatawan kedepannya,\" ungkap Asik. Menurut Asik, budidaya lebah Klanceng atau Trigona, cenderung sederhana, dengan persyaratan utama yang harus dipenuhi adalah vegetasi atau keberadaan tanaman yang cukup untuk mendukung produksi madu. \"Tidak harus tanaman bunga, tapi jika ada tanaman bunga lebih baik. Tawon Klanceng bisa mencari madu di sela-sela ranting atau cabang tanaman, tidak hanya mengandalkan bunga. Jika vegetasi tanaman kuantitasnya terpenuhi maka dapat mendukung harapan produksi madu yang banyak,\" papar Asik. Baca Juga Marak Pencurian Tanaman, DLH Minta Warga Ikut Jaga Taman Madu lebah Trigona sangat berbeda dengan madu yang beredar di pasaran. Sebab, madu trigona punya rasa dan aroma khas tersendiri. Madu Trigona mengadung propolis sehingga khasiatnya empat kali lipat dari madu biasa. Madu trigona dikumpulkan oleh lebah trigona dari berbagai nectar multiflora di alam bebas tanpa pemberian pakan tambahan sehingga murni dari alam. Persebaran Trigona di kawasan Indo-Malayan dan Australian sangat banyak spesiesnya, meliputi negara India, Bangladesh, Sri Lanka, Myanmar (Burma), Laos, Thailand, Kamboja, Vietnam, Filipina, Malaysia, Singapore, Brunei, Papua Nugini, Australia dan Indonesia. \"Kebetulan jenis lebah Klanceng yang saya budidayakan adalah Tetra Gonula dan Laevicep Biroi dan jenis Sundatrigona Moorei masih saya pesan melalui jual beli on line,\" papar Asik. Untuk pembuatan sarang, Asik menggunakan kotak kayu, potongan bambu dan gerabah. Dimana pada wadah sarang tersebut dibikin celah agar mudah dibuka untuk mempermudah panen madu. \"Yang terpenting tidak panas, wadah untuk tempat sarang. Bisa dari unsur kayu, bambu atau gerabah. Bahkan ada yang tempat sarangnya dari plastik. Jangan lupa dibuat semacam bagian yang bisa dibuka tutup pada sarang tersebut agar lebih mudah saat panen madu,\" terang Asik. Adapun kendala dalam budidaya lebah Trigona adalah predator lebah tersebut serta gangguan alam seperti hujan. \"Waspada predator alami seperti Capung, ditambah tawon tersebut akan hanyut dan mati tidak kembali ke sarang bisa kehujanan, karena ukuran tubuhnya yang kecil,\" pungkas Asik.(cha)
Budidayakan Lebah Klanceng di Sekitar Candi Pawon, Kedepan Bisa Jadi Edukasi Wisata
Rabu 05-02-2020,02:52 WIB
Editor : ME
Kategori :