David, Desainer Muda Rintis Sekolah Model di Wonosobo

Sabtu 01-02-2020,02:41 WIB
Editor : ME

MAGELANGEKSPRES.COM,WONOSOBO - Siapa sangka Wonosobo memiliki seorang desainer muda yang kiprahnya sudah dimulai sejak usia belia. David Bryan Adam atau yang akrab disapa David memantapkan karir sebagai seorang desainer setelah mengurai rangkaian dalam perjalanan hidupnya yang tentu saja tidak mudah. Di usianya yang kini menginjak 19 tahun, David telah memiliki sebuah usaha butik dan juga memiliki sebuah sekolah model. Pemuda berparas menawan kelahiran Tulungagung, 29 April 2000 itu juga beberapa kali menjadi juri untuk acara seperti fashion show dan juga semacamnya. Sebelumnya, David tak pernah bosan mengikuti berbagai kompetisi di berbagai kota hingga mendapat berbagai penghargaan dan apresiasi. “Ketertarikannya saya di bidang seni memang sudah ada sejak kecil. Kalau untuk hobi memang dari dulu menyanyi dan panahan dan katanya bakat saya menyanyi sejak SD,” ungkapnya. Baca Juga Polisi Bekuk Pelaku Pemalsuan 7 STNK Mobil di Wonosobo Sejak usia belia, David sudah sering mengikuti lomba menyanyi. Seperti menyanyi macapat atau tembang jawa dan juga lomba menggambar mewakili sekolahnya. Bakat menyanyi dan menggambarnya itu berlanjut hingga ke SMP dan SMA. “Desain itu dari SMP, awalnya emang suka desain gambar sama fashion. Cita-cita awalnya itu pengen bener-bener jadi desainer, jadi bukan cuma fashion, tapi arsitek. Jadi sebenarnya fashion design itu hobi yang menghasilkan uang gitu, menurutku sih,” ungkapnya. Meskipun kini Butiknya masih berada di dalam rumahnya, David  sudah memproduksi pakaian karyanya sendiri jumlahnya cukup banyak. Rumah mode yang dikelolanya bernama David Bryanogram. Dikatakan pemenang lomba desain batik Wonosobo itu, strategi marketingnya dipasarkan melalui media sosial Instagram. Sedangkan untuk produksinya, David mengaku melayani made by order atau memproduksi jika ada pesanan. Namun, David juga melayani permintaan pelanggan yang hanya ingin menyewa pakaian untuk acara seperti wisuda dan lainnya. “Butik itu dari Juli tahun lalu (2019) jadi masih belum stabil, masih tahap awal, tapi orderannya tetap penuh. Jumlah orderannya perbulan maksimal 20 ke atas, itungannya masih sedikit ya. Biar optimal karyanya. Juga karena ide desainnya itu. Kerjanya sih dibantu, ada dua karyawan, bagian jahit sama palet, kalau yang desain sama pola itu tetap aku. Konsep desainnya kalo aku, ciri khasku itu selalu elegan, penggunaan pola yang simpel, minimalis, futuristik,” jelas pemuda yang mengidolakan Karl Lagerfeld, seorang fashion design asal Jerman. Sekolah model yang dirintisnya sejak 2018 dibentuk David untuk meningkatkan kemampuannya sendiri, tetapi seiring berjalannya waktu ternyata banyak yang tertarik untuk bergabung dan ikut latihan hingga sekarang ini membentuk agensi bernama Lasa Modeling. “Sekolah model sekarang kalau ditotal itu muridnya ada 20 orang, terus ada juga yang ngga jadi murid tetap tapi dia ngambil latihan itu ada sekitar 6 orang. Pertemuannya setiap minggu sekali, hari Sabtu. Dari jam tiga sampai jam lima sore,” katanya. Baca Juga Longsor di Purworejo, Isolasi Warga Dusun Gobyongan Setelah lulus SMA pada 2019 lalu, David tidak melanjutkan ke jenjang perkuliahan karena ingin fokus dengan pekerjaannya yang sedang ia rintis sekarang dan ada keinginan untuk mengembangkannya agar lebih besar lagi. meskipun tahun depan David telah merencanakan mengambil kuliah arsitektur di UGM atau IPB. Alternatif lainnya ialah mengambil sekolah desain di Lasale atau Susan Budi Raharjo. Berbekal prinsip menjadi benar bukan sekedar baik itu membeberkan bahwa awal mula ia berani mengambil langkah ia sekarang ini yaitu bermodal nekat dan harus selalu mempunyai tujuan. “Tujuanku itu membantu orang lain, siapapun itu, dan juga untuk memperbaiki taraf hidup keluarga, karena aku dari dulu sering dibantu secara finansial dari pendidikanku,” pungkasnya. (win)

Tags :
Kategori :

Terkait