MAGELANGEKSPRES.COM,WONOSOBO – Kondisi terkini dari aktifitas pariwisata dan ekonomi masyarakat ternyata berimbas besar pada sektor UMKM. Khususnya, produsen manisan Carica. Bahkan dengan harga bahan baku buah Carica yang kini menyentuh Rp2.500 hingga Rp3.000 per kilogram, permintaan carica di petani maupun pedagang pasar menurun drastis. Menurut Ahmad Nur Aziz, salah satu pemasok carica ke Pasar Induk Wonosobo menyebut penurunan harga karena jumlah pasokan banyak tapi tidak ada yang beli. “Sejak awal April kemarin sudah mulai terasa turun permintaan. Yang biasanya per hari butuh lebih dari 50 kilo, sekarang laku 5 kilo saja lumayan. Tapi harganya juga turun, rata-rata di Rp3.000 per kilo dengan kondisi matang dan kualitasnya bagus, standar pengolahan. Di petani pun masih banyak dan kebanyakan diolah sendiri, meski belum tentu laku dalam sebulan ini,” ungkapnya Senin (11/5). Hal itu dibenarkan oleh Alfha Gemilang, pemilik usaha pengolahan manisan Carica yang biasanya beroperasi dengan sekitar 30 karyawan. Kini terpaksa harus meliburkan sementara karyawan hingga kondisi stabil. Menurut Alfha, kondisi tersebut merupakan imbas dari mandegnya industri pariwisata. “Karena kita bergerak di kuliner oleh-oleh, maka sangat bergantung pada aktifitas ekonomi dari sektor Wisata. Kalau kita produksi terus, resikonya cukup tinggi. Maka kami fokus menjual produk yang sudah ada dulu dan mengurangi produksi untuk bertahan,” ungkapnya. Dijelaskan Alfha, dalam sehari, para pengusaha UMKM rumahan bisa mengolah hingga puluhan kilo bahan baku buah carica segar bahkan untuk skala besar bisa sampai satu hingga dua kuintal. Maka ketika permintaan bahan baku turun, maka tidak ada lagi yang menampung panen rutin carica sehingga harganya turun drastis. Padahal harga carica sebelum masa pandemic ada di kisaran Rp6.000 hingga Rp7.5000 per kilogram. (win)
Harga Carica Turun Drastis, Mayoritas Produsen Libur
Selasa 12-05-2020,02:29 WIB
Editor : ME
Kategori :