MAGELANGEKSPRES.COM,MERTOYUDAN - Hari Ibu, 22 Desember, sudah membumi hingga dusun-dusun. Tak terkecuali di Dusun Tegalarum, Desa Banjarnegoro, Kecamatan Mertoyudan, Kabupaten Magelang. Kelompok Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) dusun setempat memperingatinya dengan beragam lomba di halaman SD Negeri Banjarnegoro 2, Minggu (22/12/2019). “Kami tiap tahun berusaha untuk memperingatinya,” kata Ketua PKK Dusun Tegalarum, Siti Fatonah, di sela acara. Perlombaan yang digelar di antaranya lomba senam gemu famire (maumere), lomba cerdas cermat, hingga lomba jaritan ndeso. Lomba tersebut diikuti warga satu RW di lingkungan dusun tersebut. “Ada sekitar 80 ibu-ibu yang ikut. Dibagi dalam empat dawis (dasa wisma). Lomba-lomba ini, selain untuk meneguhkan peran ibu, juga untuk memperkuat tali persaudaraan warga, terutama perempuan,” ujarnya. Baca Juga Korban Puting Beliung di Windusari Magelang Masih Trauma Dijelaskan, penegunah peran tersebut sangat penting. Karena ibu tidak sekadar memiliki peran di dalam rumah tangga seperti mendidik anak. “Selain bina keluarga, ibu juga memiliki peran dalam bina lingkungan,” tandasnya. Dalam lomba senam gemu famire, dinilai secara perorangan oleh tiga juri yang didatangkan dari luar desa. Peserta dibebaskan dalam gerakan senam. Masing-masing diberi waktu tujuh menit untuk senam yang diiringi musik. Teknis senamnya dibagi tiga rombongan. Dari tiap rombongan, dinilai satu-satu, baik gerakkannya maupun keluwesannya. “Mayoritas pesertanya sangat antusias, pada semangat. Gerakan senamnya bebas. Jadi nilainya cukup susah,” kata Anatri Endras Sumekar, salah satu juri. Untuk lomba cerdas cermat, mereka diantaranya diberi pertanyaan seputar 10 Program PKK, yang meliputi Penghayatan dan Pengamalan Pancasila, Gotong Royong, Pangan, Sandang, Perumahan dan Tatalaksana Rumah Tangga, Pendidikan dan Keterampilan, Kesehatan, Pengembangan Kehidupan Berkoperasi, Kelestarian Lingkungan Hidup dan Perencanaan Kesehatan. Mereka juga ditanya Tentang Tanaman Obat Keluarga (Toga) “Ada pertanyaan wajib, ada pertanyaan lemparan, ada pertanyaan rebutan. Soal-soal terkait 10 Program PKK lebih ke implementasinya di kehidupan sehari-hari. Kalau yang toga, mereka juga diminta untuk menebak aroma rempah-rempah dan lainnya,” kata Supriyani, juri lain. Sedangkan untuk lomba jaritan ndeso, peserta diminta memakai jarit yang telah dibawa sendiri. Baik dari segi kecepatan, maupun kerapian. Setelah dipakai juga diminta bergaya ala model terkenal. “Ada juga ibu-ibu yang cukup susah mengenakan jarit. Sebagian besar, hasilnya enak dipandang, rapi. Pokoknya seru,” kata Sugiarti, juri lainnya. Baca Juga Heboh, Jasad Seorang Pria Sudah Menjadi Kerangka di Magelang Salah satu peraih juara 3 dalam lomba senam, Asturi mengaku berlatih keras sebelum mengikuti lomba tersebut. “Tiga hari sebelum lomba latihan berturut-turut. Fokusnya pada gerakan dan kreasi,” terangnya. Peserta lain, Sri Indarwati mengaku, dengan adanya lomba tersebut menstimulus ibu-ibu untuk berkreasi dan berkompetisi. “Yang tidak kalah penting bisa berkumpul bersama di sela kesibukan masing-masing. Warga menjadi lebih erat,” akunya. Dari perlombaan tersebut, baik dari dawis satu, dawis dua, dawis tiga dan dawis empat, sebagai juara umumnya adalah dari dawis satu. Hadiah yang diberikan sederhana dan mengena, seperti alat-lat rumah tangga. (rls/man)
Ibu-ibu PKK Tegalarum Magelang Peringati Hari Ibu dengan Beragam Lomba
Senin 23-12-2019,02:30 WIB
Editor : ME
Kategori :