MAGELANGEKSPRES.COM, MAGELANG – Pemberdayaan ekonomi dan ketahanan pangan di tingkat lokal menjadi perhatian Korp Alumni Mahasiswa Islam (KAHMI) Magelang Raya, Jawa Tengah. Hal ini dilatarbelakangi kondisi perekonomian bangsa yang masih sangat lesu. Mengingat di pandemi covid-19, pertumbuhan ekonomi nasional pada triwulan II-2020 sampai minus 5,32 persen dibanding triwulan II-2019. “Tentu kami sangat prihatin terhadap kehidupan ekonomi bangsa saat ini. Kami berupaya mengkaji dampak ekonomi. Termasuk juga merumuskan pemberdayaan ekonomi dan ketahanan pangan di tingkat lokal,” kata Pengurus Majelis Daerah (MD) KAHMI Kabupaten Magelang, Tohirin SAg MAg. Ditandaskan Wakil Rektor III Bidang Sumber Daya Manusia, Kerjasama dan Al-Islam Kemuhammadiyahan Universitas Muhammadiyah Magelang ini, dampak dari lesunya ekonomi tersebut menjadikan pendapatan dan daya beli masyarakat tergerus, sampai di titik bawah. “Kalau ini tidak dipikirkan, kehidupan ekonomi masyarakat bisa semakin terpuruk. Apalagi pandemi covid-19 masih berlangsung,” tandasnya. Langkah yang ditempuh, KAHMI menggelar diskusi, Minggu (23/8/2020) sore di Magelang. Kesempatan tersebut diikuti punggawa alumni HMI yang bergerak di berbagai lini. Seperti dari akademisi, pengusaha, birokrat, media, hingga kepala desa. Hadir pula pengurus HMI setempat. Baca Juga Gelapkan Barang Senilai Miliaran Rupiah, Seorang Mantan General Manager Diamankan Polisi Salah satu akademisi UNS, Dr. Ir. Rofandi Hartanto, M.S sedang berupaya untuk membangun di tingkat bawah. Seperti di bidang pertanian dan peternakan. Ini salah satu upaya untuk ketahanan pangan. “Yang sedang kami garap sekarang melanjutkan buat dan tanam jati unggul. Kemudian memelihara kambing sistem ranch (lepasan) dan kandangan. Keduanya di Wonogiri. Hal ini tidak menutup kemungkinan untuk diterapkan di Magelang,” katanya. Dinyatakan, dari kampus UNS untuk tiga tahun ke depan mengembankan enam varietas sorgum sebagai sumber pangan alternatif di Kabupaten Sikoharjo dan Wonogiri. “Dimulai bulan lalu, disusun potensi alamiah sorgum, dan dibuat bahan nasi instan, bubur, roti dan mi. Teknologinya lagi kita kembangkan. Artinya ke depan bisa jadi pangan alternatif yang melimpah,” jelasnya. Berbagai tawaran tersebut ditanggapi aktivis HMI Cabang Magelang yang juga Kades Margoyoso, Salaman, Adi Daya Perdana. Pihaknya sangat mendukung berbagai tawaran dari KAHMI untuk pemberdayaan ekonomi di tingkat desa. Dijelaskan, desanya punya potensi untuk dikembangkan, seperti di sektor pertanian dan alam “Margoyoso insyaAllah siap untuk jalan bareng-bareng,” katanya. Dalam upaya mendongkrak ekonomi lokal, salah satu anggota KAHMI, Amron Muhzawawi, juga sedang bergerak, tetapi masih ada kendala di lapangan. Amron disamping menjalankan bisnis, saat ini juga diamanahi untuk mengurus BUMDes di Desa Sambak, Kecamatan Kajoran, Magelang. “Saya dan temen-temen di BUMDes Sambak juga diamanahi untuk mengelola lahan yang lumayan luas. Di dalamnya ada gazebo, sawah, kolam, dan embung,” akunya. Meski begitu, pengurus BUMDes tersebut punya mimpi besar, agar kedepannya bisa lebih bermanfaat. “Kami punya proyeksi ke depan mau dibikin seperti Jogja Exotarium di Sleman. Tapi masih terkendala beberapa hal,” kata pemilik brand Gabahe Chicken Express ini. Sementara itu, pengurus KAHMI, Noerjoso mengaku melihat berbagai potensi di Magelang dan sekitarnya. Pihaknya mengusulakan untuk kolaborasi dapat bersatu membangun pilot project multi disiplin. “Langkah pertamanya mungkin bisa kita awali dengan membentuk semacam yayasan. Paralel dengan itu kita bisa langsung aksi,” tandasnya. Rencananya, hal semacam itu akan diagendakan kembali dalam kesempatan mendatang. Mengingat, dalam satu pertemuan belum tuntas untuk membahas persoalan maupun isu yang sedang berkembang. “Ini secara insendental. Dadakan. Tapi menarik. Kedepan akan digelar lagi,” kata Pengurus MD KAHMI Kota Magelang, Bazmar Amron Perianto yang juga sebagai salah satu penggagas diskusi. (man)
KAHMI Magelang Raya Bahas Pemberdayaan Ekonomi Lokal
Senin 24-08-2020,02:17 WIB
Editor : ME
Kategori :