MAGELANGEKSPRES.COM,MAGELANG - Penegasan Kota Magelang sebagai Kota Jasa di semua aspek terus ditekankan Walikota Sigit Widyonindito. Saat berkunjung ke SMP Negeri 6 Magelang, Cacaban, Magelang Tengah, Senin (13/1), Sigit menegaskan bahwa layanan pendidikan di wilayahnya harus terbebas dari perlakuan tebang pilih. \"Pendidikan di Kota Magelang bebas dari dikotomi (pilih kasih) berdasarkan daerah asal. Semua siswa kita terapkan aturan dan layanan pendidikan yang sama,\" kata Sigit. Sigit pun meminta para guru untuk tidak melakukan dikotomi terhadap para anak didik. Siswa, katanya, harus dilayani dengan baik, karena punya hak yang sama untuk mendapatkan pendidikan. Sigit mengakui tidak sedikit peserta didik yang menempuh pendidikan di Kota Magelang berasal dari luar daerah. Hal in, lanjut dia, justru menjadi tren positif karena menandakan jika pendidikan di wilayahnya mempunyai nilai lebih. Baca Juga Danrindam IV/ Diponegoro Tutup Pendidikan Latihan Dasar Siswa SMA-SMK Syubbanul Wathon \"Para orangtua mempercayakan layanan pendidikan di Kota Magelang tentu bukan tanpa alasan. Tetapi tidak terlepas dari program-program pendidikan yang memprioritaskan kepentingan anak didik maupun guru. Dia mencontohkan seperti pemberian seragam sekolah dan sepatu gratis hingga pemberian gaji bagi guru tidak tetap (GTT) sesuai ketentuan upar minimum regional (UMR). \"Pemberian seragam gratis dan sebagainya sudah berjalan 4 tahun. Banyak yang bersekolah di Kota Magelang karena nilai/value sekolah-sekolah kita adalah unggul. Para guru adalah penentu masa depan anak-anak di Kota Magelang,\" tutur Sigit, didampingi Sekretaris Daerah (Sekda) Joko Budiyono dan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Magelang Agus Sujito. Sigit juga mengajak para guru untuk berpikir cerdas dalam memajukan Kota Magelang yang minim sumber daya alam (SDA) ini. Termasuk menangkap peluang Kota Magelang sebagai kota satelit dari keberadaan destinasi wisata dunia Candi Borobudur dan rencana pembangunan jalan tol Bawen-Jogjakarta. Sebelum memberikan pembinaan, Sigit menjadi pembina upacara bendera di halaman sekolah setempat. Kepada para siswa, Sigit memastikan tidak ada perilaku tebang pilih dari para pendidik, dan juga pemerintah terhadap siswa. Baca Juga Pembangunan di Alun-alun Kota Magelang Dikhawatirkan Hilangkan Filosofi \"Saya tahu letaknya SMPN 6 hampir berbatasan dengan Kabupaten Magelang, ada dari Trasan, Bandongan, daerah utara, selatan dan lainnya. Tidak ada masalah semua mendapatkan pelayanan yang sama,\" tandas Sigit. Sementara itu, Kepala Disdikbud Kota Magelang, Agus Sujito, memaparkan di SMPN 6 terdapat 512 anak didik. Sebanyak 40 persen di antaranya berasal dari Kabupaten Magelang dan 60 persen dari Kota Magelang. Kemudian guru sebanyak 27 orang (PNS) dan 6 orang (GTT). (wid)
Kunjungi SMPN 6, Sigit Janjikan Semua Siswa di Kota Magelang Dapat Hak Sama
Selasa 14-01-2020,02:17 WIB
Editor : ME
Kategori :