Leksono Deklarasi Bebas BABS, 65 Persen  Warga Wonosobo Masih BABS

Jumat 31-01-2020,02:28 WIB
Editor : ME

MAGELANGEKSPRES.COM,WONOSOBO- Pemerintahan Kecamatan Leksono deklarasikan wilayahnya bebas dari Buang Air Besar Sembarangan (BABS). Keberhasilan tersebut tidak lepas dari kerja keras seluruh pemangku kepentingan serta tekad kuat warga masyarakat setempat. “Keberhasilan membebaskan Kecamatan Leksono dari kebiasaan BABS ini tidak lepas dari adanya dukungan berbagai pihak,” ungkap Camat Leksono, Bambang Wen, kemarin usia Deklarasi Bebas BABS di Lapangan Leksono. Menurutnya, progam jamban sehat di Kecamatan Leksono didukung Badan Amil Zakat Nasional Kabupaten Wonosobo, lembaga perbankan seperti BRI, BNI, Bank Jateng, BMT Marhamah hingga unsur organisasi lain yang bahu membahu untuk memberikan akses sanitasi yang layak bagi warga masyarakat. “Baznas Kabupaten Wonosobo, bahkan memberikan bantuan kepada 100 lebih warga Leksono untuk membuat jamban sehat di rumah, dengan nilai bantuan per keluarga mencapai lebih dari Rp700 ribu,” katanya. Baca Juga Truk Pengangkut Pupuk Terguling, Masuk Jurang 15 Meter Selain itu, dorongan dan motivasi dari pemerintah kabupaten melalui satuan kerja sanitasi yang saat ini diketuai Dandim 0707 Wonosobo, diakui Bambang mempercepat upaya menuju ODF di wilayah Leksono. Karena itulah, kepada seluruh pihak yang telah turut terlibat secara aktif dalam kerja keras tersebut. “Warga Leksono yang kini telah dapat mengakses jamban sehat melalui program Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM), kebiasaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), dimana salah satunya dengan buang air besar di jamban terus dibiasakan,” katanya. Dijelaskan, terdapat 14 desa di Leksono yang telah menyakatan komitmen untuk melanjutkan STBM dan tidak lagi BABS. Kemudian  memperkuat koordinasi agar warga di masing-masing desa tidak lagi kembali kepada kebiasaan lama yang tidak sehat. Sementara itu,  Bupati Wonosobo Eko Purnomo  mendesak kepada pemerintah kecamatan lain untuk mengikuti sangat Kecamatan Leksono yang mencapai 100 % ODF. Pasalnya dari data Bappeda hingga Januari 2020 ini, tercatat masih ada 65,34 % atau lebih dari 340 ribu jiwa di Kabupaten Wonosobo yang berperilaku BABS. Dari catatan itu pula, Eko menyebut setidaknya ada 5 kecamatan lain yang capaian ODF sudah mencapai di atas 70 % yaitu Watumalang, Wadaslintang, Wonosobo, Kalibawang, dan Sukoharjo. “Sementara yang di bawah 70% dan di atas 50 %  ada Kejajar, Garung, Selomerto, Kepil, dan Kalikajar, serta yang di bawah 50 % yaitu Kecamatan Sapuran, Kertek dan Mojotengah,” ucapnya. Menurutnya, adanya kebiasaan warga BABS tersebut, menjadi salah satu factor yang menempatkan Kabupaten Wonosobo di peringkat ke-34 dari 35 kabupaten termiskin di Jawa Tengah. Karena itulah, Bupati mengaku telah mencanangkan target agar pada Tahun 2020, dua Kecamatan, yaitu Sukoharjo dan Watumalang akan bisa menyusul Leksono dan Kaliwiro yang sudah lebih dulu 100% ODF. (gus)

Tags :
Kategori :

Terkait