Patuhi PPKM , Pusat Kuliner TVJ Kurangi Kapasitas Pengunjung 50 Persen

Kamis 21-01-2021,01:49 WIB
Editor : ME

MAGELANGEKSPRES.COM,MAGELANG - Pusat kuliner Tuin Van Java, Alun-alun Kota Magelang selama Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) 11-25 Januari 2021 mengurangi kapasitas sampai 50 persen. Paguyuban pedagang kaki lima (PKL) di sana sudah menarik separuh lebih meja dan kursi yang tersedia. ”Ada separuh lebih meja dan kursi kami tumpuk di ujung pusat kuliner, sehingga kapasitas Tuin Van Java sekarang hanya 50 persen untuk para pengunjungnya,” kata Ketua Paguyuban PKL Tuin Van Java, Sugiarto, Rabu (20/1). Ia menilai, kebijakan pembatasan ini secara langsung mengurangi pendapatan para pedagang. Namun, ia mengaku pasrah dan memilih untuk tetap mematuhi aturan PPKM dan Pemkot Magelang sehingga Covid-19 bisa dikendalikan. ”Penurunan pendapatan jelas, karena kapasitasnya dikurangi hanya tinggal 50 persen. Tetapi menurut saya ini langkah yang tepat, karena situasi sekarang sedang pandemi, dan urusan kemanusiaan menjadi prioritas utama,” ujarnya. Baca Juga Pameran Otomotif dan Fashion Sambut Tahun Baru Imlek Humas PKL Tuin Van Java, Luis Lazuardi mengaku menyiasati pembatasan selama PPKM ini dengan cara mengurangi volume penjualan. Dengan begitu, ia mampu mengurangi potensi kerugian. ”Tidak laku hari ini karena saya jual makanan, tidak bisa dijual esok hari. Jadi saya memilih mengurangi volume jualannya saja,” tuturnya. Tidak hanya kapasitas yang dikurangi selama PPKM, Luis menyebut, jam operasional kuliner Tuin Van Java juga dibatasi. Pusat kuliner terbesar di Kota Magelang ini terdampak PPKM karena hanya diperbolehkan beroperasi maksimal pukul 22.00 WIB. ”Ada dua shift di Tuin Van Java ini, sehingga shift siang dibatasi maksimal pukul 14.00 WIB. Yang shift malam, jadwalnya agak maju, karena harus tutup pukul 22.00 WIB,” jelasnya. Sementara itu, Anggota Komisi B DPRD Kota Magelang, Marjinugroho saat meninjau langsung pusat kuliner Tuin Van Java meminta para pedagang untuk tetap semangat meski operasionalnya dibatasi. Ia tak menampik bila pendapatan PKL berkurang selama PPKM. ”Tidak usah berkecil hati. PPKM ini kan hanya 2 minggu. Kalau ini ke depannya bagus, saya rasa tidak ada perpanjangan,” ujarnya. Politisi Partai Demokrat ini menilai bahwa kedisiplinan dan kepatuhan semua pihak, termasuk para PKL, menjadi kunci keberhasilan PPKM. Jika ke depan, angka positive rate (Ro) terus turun, rumah sakit tidak penuh sesak, dan penularan bisa dikendalikan, maka pembatasan dapat dilonggarkan. ”Saya harap para PKL bisa turut memberikan contoh yang baik kepada masyarakat soal protokol kesehatan. Supaya PPKM ini sesuai tujuannya, untuk mengendalikan Covid-19,” pungkasnya. (wid)

Tags :
Kategori :

Terkait