Peserta BLK Berikan Layanan Pangkas Rambut Gratis

Kamis 22-04-2021,01:25 WIB
Editor : ME

MAGELANGEKSPRES.MAGELANG SELATAN - Peserta Balai Latihan Kerja (BLK) Kota Magelang jurusan barbershop (pangkas rambut) menggelar aksi sosial layanan pangkas rambut gratis. Peserta yang berjumlah 16 orang itu mendatangi rumah susun, kampung-kampung, hingga perkantoran di Kantor Walikota Magelang, Rabu (21/4), menawarkan jasa potong rambut gratis. Kepala Bidang Penempatan Tenaga Kerja dan Perluasan Kerja, Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Magelang, Eny Kusumadewi mengatakan, sudah satu pekan ini para peserta pelatihan barbershop berkeliling. Sebelumnya, mereka sudah mendapat pelatihan dari instruktur barbershop Jogjakarta. \"Kami memilih sasarannya adalah kalangan ASN Pemkot Magelang, juga untuk membekali peserta BLK supaya termotivasi. Kalau ASN dan pejabat saja bisa kita jadikan pelanggan, kenapa masyarakat umum tidak,\" kata Eny. Cukur rambut gratis yang digelar di Ruang Sidang Lantai 1 Kantor Walikota Magelang ini menarik perhatian ratusan ASN dan pegawai setempat. Tak sedikit para pejabat yang rela menunggu giliran agar rambutnya bisa dipangkas hingga rapi kembali. Baca juga Semaan Alquran di Masjid Agung Sehari 3 Juz Eny menambahkan, cukur rambut gratis rutin digelar di tempat-tempat keramaian sejak minggu lalu. Sebelumnya, ke-16 siswa pelatihan barbershop ini telah mendapatkan pelatihan hingga praktik di lapangan. \"Bekal yang sudah didapatkan ini akhirnya mereka aplikasikan. Sebagian terlihat mudah memotong, karena memang basic-nya. Banyak yang puas tadi dengan penampilan baru mereka,\" katanya. Salah satu peserta pelatihan barbershop asal Kelurahan Kedungsari, Magelang Utara, Heru Kloro Prasetyo mengaku sangat terbantu dengan pelatihan pangkas rambut ini. Meski dia sendiri sebenarnya menginginkan pelatihan untuk barista (peracik kopi). \"Awalnya mau ikut barista tapi keahlian saya di potong rambut. Makanya saya gabung di barbershop,\" ungkapnya. Menurutnya, pelatihan di BLK Kota Magelang sangat menyenangkan. Tidak hanya didampingi dan dilatih agar punya keterampilan khusus, tetapi jika sudah lulus, mereka tetap mendapat pantauan. \"Kalau ada informasi pekerjaan diberi tahu. Kita juga didorong supaya tetap semangat untuk membuka usaha sendiri,\" ujarnya. Ke depan, usai pelatihan ini, Heru ingin menjadi tukang cukur panggilan. Hasil usahanya itu akan dia kumpulkan, hingga kelak bisa membuka usaha sendiri. \"Inginnya punya sendiri. Tapi sekarang nyari modal dulu dengan jadi tukang cukur panggilan,\" tuturnya. (wid)

Tags :
Kategori :

Terkait