Turun ke Bawah, KNPI Kabupaten Magelang Kawal Distribusi Bansos Gubernur

Selasa 09-06-2020,02:28 WIB
Editor : ME

MAGELANGEKSPRES.COM,MAGELANG - Mendekati cairnya bantuan bagi warga terdampak covid-19 yang bersumber dari bantuan sosial (bansos) Gubernur Jawa Tengah pada Rabu 10 Juni 2020 besok ternyata masih didapati beberapa gejolak di masyarakat. Hal ini diketahui saat Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) beserta OKP dan mahasiswa turun langsung untuk mencari informasi keadaan sebenarnya. Mereka secara langsung turun ke pemerintah desa yang dipilih secara acak di 21 kecamatan. Pada kesempatan pertama kunjungan dilakukan ke desa Margoyoso Kecamatan Salaman pada Senin, 8 Juni 2020. \"Kami melakukan random sampling untuk mencari informasi ke beberapa desa, bertemu langsung dengan kepala desa dan perangkat sehingga bisa mendapatkan informasi yang jelas,” kata Ketua DPD KNPI Kabupaten Magelang, Ariyanto. Baca Juga Jelang New Normal, Jam Kantor ASN di Kota Magelang Mulai Dinormalkan Menurutnya, hal tersebut adalah bentuk partisipasi masyarakat dalam mengawal distribusi bantuan bagi masyarajat. Dari hasil kunjungan ini didapatkan data fakta menarik. Data yang diminta pusat maupun provinsi sudah diserahkan dan diverifikasi. Namun, tidak semua usulan muncul dalam daftar penerima manfaat. Sementara itu di Desa Margoyoso terdapat anggota keluarga dari beberapa orang perangkat yang terdaftar sebagai penerima manfaat bantuan. Hal ini diakui Kepala Desa Margoyoso, Adi Daya Perdana. \"Kami tidak merasa mengusulkan ternyata nama tersebut muncul sebagai penerima bantuan. Namun dengan sadar dan dan rela, mereka mengalihkan kepada orang yang layak menerima dilengkapi dengan berita acara dan dokumentasi\" ungkap Adi Daya. Dalam kesempatan itu KNPI memberikan apresiasi kepada Pemerintah Desa Margoyoso yang sigap dalam upaya mengatasi pandemi covid-19 dan memberlakukan manajemen informasi yang terbuka. Terlebih Desa Margoyoso melaksanakan mekanisme musyawarah dusun dalam menentukan daftar calon penerima bantuan yang diusulkan. “Ini tidak lain guna menerapkan prinsip keadilan dan keterbukaan,” tanda Adi yang saat menjadi mahasiswa aktif di HMI. Dijelaskan, penentuan warga yang berhak mendapat bantuan tersebut dilakukan dari tingkat dusun dengan cara musyawarah. Warga memilih, menentukan sendiri siapa-siapa yang dianggap paling membutuhkan. “Tentu penentuan ini berdasarkan musyawarah dan sesuai regulasi yang ada,” jelasnya. Dijelaskan, ada 6 dusun menggelar musdus secara bertahap di balai desa. Pemdes mengajak masyarakat untuk terlibat dalam proses penentuan calon penerima bantuan. \"Ini sesuai dengan regulasi yang ada,” singkatnya. Adi mengaku mendapatkan tamu istimewa atas kehadiran meraka. Apalagi yang hadir adalah langsung jajaran ketua dan pengurus DPD KNPI. “Kami merasa mendapatkan kehormatan,” akunya. Dalam keempatan itu, Pemdes Margoyoso dan KNIPI juga sharing tentang pandemic corona. Wabah tersebut sudah menjadi perhatian nasional dan bahkan internasional. Pihaknya berharap, peran pemuda di kabupaten Magelang juga terlibat dalam memikirkan masyarakat di desa. Pemuda bisa membersamai dalam penanganan covid kedepan. “Jadilah yang terdepan,” pesannya. (rls/man)

Tags :
Kategori :

Terkait