MAGELANG - Ketua Forum Daya Tarik Wisata (DTW) Magelang, Edward Alvian, menanggapi rencana harga tiket naik bangunan Candi Borobudur dengan tiket Rp 750 ribu untuk wisatawan nusantara dan 100 dollar untuk asing mendapat berbagai respon. Hal itu dinilai akan berpengaruh kepada destinasi wisata lainnya di Magelang, khususnya area kawasan Borobudur.
“Tiket semahal itu pasti akan berdampak kepada wisata di Magelang, khususnya di wilayah Borobudur Magelang. Karena harga mahal tidaknya di Candi Borobudur itu akan mempengaruhi jumlah kunjungan ke DTW di Magelang, khususnya di sekitaran Borobudur, sebab Candi Borobudur selama ini menjadi magnet utama," ucap Edward, Jumat (10/6/2022). Dirinya mengatakan, jika harga tiket benar terwujud Rp 750 ribu untuk naik Candi Borobudur hal itu dirasa terlalu tinggi jika dibandingkan sebelum pandemi Covid 19 melanda. “Sebelum pandemi tiket Rp 50 ribu sudah boleh naik ke candi, dan saat pandemi tiket Rp 50 ribu hanya sampai pelataran. Dan jika dibandingkan dengan rencana tiket Rp 750 ribu naik candi tentunya lompatan sangat tinggi,” terang Edward. Edward juga menyampaikan rencana tiket tersebut mendapat respon negatif dari para agen atau biro perjalan wisata, yang mengawatirkan akan menambah lesu pariwisata di Magelang. “Teman-teman biro wisata ini mengaku kepada kami akan sulit menjual paket wisata di kawasan Borobudur. Akan sangat jauh jika dibandingkan harga tiket di destinasi yang berapa di Bali,” ungkap Edward. Edward juga mengaku bahwa saat ini diketahui bersama bahwa borobudur masuk program KSPN, menjadi salah satu dari 10 Bali Baru di Indonesia, yang seharusnya menjual wisata dengan harga yang wajar. “Kita saja ingin mencontoh wisata di Bali namun tiketnya ada yang lebih mahal dari destinasi di Bali jika Rp 750 ribu naik ke Candi,” jelas Edward. Selain itu, Edward menyampaikan juga para agen biro itu membandingkan wisata di luar negeri seperti Thailand, Singapura, Malaysia dan lainnya. “Untuk tiket 100 dollar tersebut di luar negeri kawasan asia sudah mendapat paket wisata, tidak hanya satu destinasi saja. Artinya ini soal perbandingan harga, sehingga biro wisata tidak berjualan paket ke Candi Borobudur,” paparnya. Selanjutnya Edward juga mengatakan bahwa kebijakan seperti itu juga akan berpengaruh kepada pelaku UMKM di sekitaran Borobudur. Dikawatirkan akan banyak wisatawan cancel ke Candi Borobudur karena menilai terlalu mahal untuk naik ke Candi Borobudur. Edwar menyarankan kebijakan apapapun yang dilakukan pemerintah khususnya untuk wisata Candi Borobudur agar dikaji lebih dalam lagi. “Harus dikaji lebih dalam termasuk sosial ekonominya. Jadi kami berharap pelaku wisata di Borobudur bisa dilibatkan juga. Dan sosialisasi satu atau dua tahun kedepan bisa untuk kebijakan seperti itu agar menekan dampak negatif kepada wisata lain,” harapnya. Sebelumnya diberitakan terkait kebijakan atau rencana tiket khusus naik ke Candi Borobudur. Untuk Wisatawan Nusantara sebesar Rp750.000, Wisatawan Mancanegara $100, dan untuk pelajar (grup Study Tour sekolah / b kan individual) adalah Rp.5.000. Kebijakan tiket khusus ini hanya untuk wisatawan yang berkeinginan untuk naik bangunan Candi Borobudur. Direktur Utama PT TWC, Edy Setijono, mengatakan berdasarkan hasil monitoring dari Balai Konservasi Borobudur terkait pelestarian Candi Borobudur, telah ditemukan bagian dengan kondisi keausan batu dan kerusakan beberapa bagian relief. Pembebanan pengunjung (over capacity) yang berlebihan juga dikhawatirkan akan berdampak pada kelestarian Candi Borobudur; termasuk penurunan kontur tanah Candi Borobudur. Sebagaimana disampaikan oleh Pak Luhut Binsar Pandjaitan, Menko Kemaritiman dan Investasi, pengaturan kuota kunjungan 1.200 wisatawan per hari adalah kuota khusus untuk wisatawan yang naik bangunan Candi Borobudur. Sedangkan untuk kunjungan regular, selama masa pandemi ini kuota wisatawan akan mengikuti ketentuan dari satgas covid 19. Kedepan kita harapkan pandemi segera berakhir sehingga wisatawan bisa hadir dengan ke Taman Wisata Candi Borobudur dengan lebih leluasa. Atas keputusan rapat koordinasi diatas, PT TWC sedang mempersiapkan Standard Operational Procedure (SOP) teknis pelaksanaannya dan akan berkoordinasi dengan Balai Konservasi Borobudur (BKB). SOP ini diharapkan bisa meningkatkan kualitas layanan kepada wisatawan. Keputusan tersebut akan dilaksanakan setelah SOP teknis sudah siap. Wisatawan regular bisa berkatifitas di Taman Wisata Candi Borobudur sambil menikmati keindahan dan kemegahan Candi Borobudur sampai di pelataran/halaman candi, masih tetap sama dengan kondisi sekarang ini. “Kami tetap mengakomodir wisatawan regular yang akan berkunjung ke Taman Wisata Candi Borobudur, dengan harga tiket masuk reguler, yaitu untuk tiket Wisatawan Nusantara Dewasa/Umum Rp50.000,-, tiket Wisatawan Nusantara Anak/Pelajar Rp25.000, tiket Wisatawan Mancanegara Dewasa/Umum $25, dan tiket Wisatawan Mancanegara Anak/Pelajar $15," tandasnya. Tiket ini memperbolehkan wisatawan untuk berwisata di Taman Wisata Candi Borobudur sampai batas pelataran/halaman Candi Borobudur, tetapi tidak diperkenankan untuk naik ke bangunan Candi Borobudur.(cha)