BBPOM Semarang Berikan Bimtek Pelaku UMKM Magelang dan Sekitarnya

Rabu 20-07-2022,07:00 WIB
Reporter : Heni Agusningtiyas
Editor : Nur Imron Rosadi

MAGELANG SELATAN - Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) Semarang memberikan Bimbingan Teknis (Bimtek) dan Desk Konsultasi Cara Produksi Pangan Olahan yang Baik bagi para pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Kota dan Kabupaten Magelang serta Kabupaten Wonosobo, Selasa, (18/7) di Ruang Sidang Lantai 1 Sekda Kota Magelang.

Kegiatan dibuka Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Magelang Joko Budiyono. Sebagai narasumber, Kepala Balai Besar POM (BBPOM) Semarang Sandra Maria P. Linthin dan Plt Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Magelang dr. Istikomah dan lainnya.

Bimtek ini diberikan untuk pembinaan cara menghasilkan produk pangan olahan yang baik agar mendapatkan izin edar MD dari Badan POM.

Kepala BBPOM Semarang, Sandra MP Linthin mengatakan, Bimtek ini bertujuan memberikan pemahaman tentang pangan olahan yang baik, bersertifikat dan berizin. "Kegiatan ini diikuti oleh 41 pelaku UMKM di Kota/Kabupaten Magelang dan Kabupaten Wonosobo. Ada beberapa pembeli di luar negeri ingin produk ini berizin edar BPOM, sehingga kami melakukan pendampingan dan memberikan pemahaman pada UMKM. Sehingga produk mereka memenuhi ketentuan, tidak mengandung bahan yang tidak diperbolehkan,” terang Sandra.

Adapun sebanyak 41 peserta itu meliputi pelaku UMKM gethuk, makanan beku (frozen), roti kering, aneka keripik, minuman serbuk dan sebagainya.

Sandra menambahkan, sebenarnya produk pangan yang wajib mengantongi izin edar BPOM adalah yang terkategorikan memiliki risiko sedang atau tinggi.

“Walau itu produk industri rumahan atau skala UMKM, jika jenis produknya termasuk yang kami kategorikan risiko sedang, misal fozen food, itu harus kami kawal juga agar punya izin edar MD dari BPOM,” jelas Sandra.

Adapun produk pangan yang terkategori risiko rendah, lanjut Sandra, sebenarnya perizinan cukup dilakukan di dinas kesehatan. Kecuali sudah diproduksi dalam skala besar.

“Jika sudah diproduksi skala besar, menggunakan alat yang semi otomatis sampai otomatis, itu izinnya dari BPOM dan pendampingan harus secara intens,” tandas dia.

Sementara itu, Sekda Kota Magelang, Joko Budiyono menyambut baik kegiatan yang diadakan BPOM tersebut. Menurutnya keamanan pangan menjadi isu sentral. Tuntutan dari masyarakat menginginkan produk makanan yang aman dan halal. "Mutu olahan pangan sehat dan halal salah satu faktor jaminan mutu dan keamanan pangan," kata Sekda dalam Sambutannya.

Melalui kegiatan ini maka diharapkan para peserta dapat memperoleh informasi keamanan pangan yang valid sehingga dapat meningkatkan pengetahuan dan pemahaman terhadap keamanan pangan.

Disampaikan Joko, Pemkot Magelang melalui Dinkes, telah menerbitkan sertifikat keamanan pangan kepada 1.076 pelaku usaha pangan dan juga telah menggelar bimtek terkait penerbitan ijin edar pangan industri rumah tangga (PIRT) kepada industri rumah tangan pangan (IRTP) di Kota Magelang

"Pengawasan pangan juga rutin dilakukan Pemkot Magelang, baik itu pengawasan terhadap IRTP, pengawasan post market, maupun pangan olahan lain termasuk makanan siap saji," ujar Joko.(hen)

Kategori :