WONOSOBO, MAGELANGEKSPRES. DISWAY.ID-Pemandu Wisata (Guide) yang ada di Kabupaten Wonosobobo agar menguasai bahasa asing. Setidaknya ada tiga bahasa yang harus dikuasai para guide tersebut, yaitu bahasa Inggris, Mandarin dan Arab.
Hal tersebut untuk mendongkrak minat wistawan mancanegara berkunjung ke Wonosobo.
"Menjadi guide itu wajib untuk menguasai bahasa asing, Bahasa Inggris, Bahasa Cina dan ini yang juga harus dikuasai Bahasa Arab," ungkap Wabup Wonosobo Muhammad Albar saat membuka membuka Pelatihan dan Uji Sertifikasi dan Outbond bagi Pemandu Wisata, Selasa (27/9).
Menurutnya, alasan penguasaan bahasa tersebut lantaran untuk mempermudah komunikasi dan juga promosi wisata di Wonosobo.
Sedangkan penguasaan bahasa asing bagi pemandu wisata (guide) ini sangat diperlukan, karena sebagai sarana komunikasi yang tepat saat mendampingi para wisatawan, serta untuk meningkatkan kepuasan wisatawan itu sendiri karena informasi yang diberikan dengan bahasa yang baik yang dapat diterima.
Selain itu pada hakikatnya pemandu wisata adalah seseorang yang menemani, memberikan informasi dan bimbingan serta saran kepada wisatawan dalam melakukan aktivitas wisatanya.
"Mengapa? Karena Bahasa Inggris sudah menjadi bahasa internasional. Mengapa Bahasa Arab? Karena potensi wisatawan dari Bangsa Arab sangat besar sekali tapi di Wonosobo belum tergarap dengan baik. Sedangkan penguasaan bahas China karena pusat perekonomian saat ini sudah mengarah ke China," terang Wabup.
Sementara itu Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Wonosobo, Agus Wibowo, mengatakan sebagai salah satu atraksi didestinasi wisata, kegiatan wisata outbound harus dikelola secara profesional, dikelola oleh pelaku dan pemandunya juga harus profesional sesuai dengan standar yang dikeluarkan Badan Nasional Sertifikasi Profesi.
"Daya tarik wisata alam di Wonosobo berpotensi besar untuk menyajikan wisata outbound ini untuk menarik wisatawan hadir di Wonosobo," ungkapnya.
Menurutnya, kegiatan ini merupakan pelaksanaan program pegembangan kompetensi SDM pariwisata dan ekraf. Pelatihan yang diikuti oleh 40 peserta yang berasal dari 9 pengelola desawisata dan bersal dari pemandu outbound mandiri, akan mendapatkan materi dari Jogja Tourism Training Center (JTTC) Yogyakarta, selama tiga hari mulai 27-29 September 2022, serta uji kompetensi dengan LSP Jana Dharma Indonesia.
"Dengan pelatihan dan UJK ini diharapkan, para peserta bisa mendapatkan sertifikat resmi sebagai pemandu wisata outbound tingkat nasional, " pungkasnya. (gus)