MAGELANG, MAGELANGEKSPRES.DISWAY.ID - Prestasi SMAN 3 Magelang, Jawa Tengah tembus kancah nasional. Terbaru, tiga siswanya yang tergabung dalam satu tim berhasil menjadi Juara 1 Kuis Pelita Bahasa.
Kuis yang diikuti peserta se-Indonesia tersebut diselenggarakan Badan Pembina dan Pengembangan Bahasa Kemendikbudristek dalam memperingati Hari Bahasa.
Dalam babak final pada Kamis (20/10/2022) siang yang disiarkan live streaming via YouTube, SMAN 3 Magelang mengalahkan SMAN 1 Gemolong, Sragen.
Tim yang diisi Faizal Ilhamsyah kelas 12 IPS, Ayunda Woro Pregiwo kelas 11 IPA dan Lubna Zahira Aqila Rayya kelas 11 IPA mendapatkan poin 9. Sementara lawannya 8. Kuis digelar secara daring dipandu dari kementerian terkait.
"Kepada putra putri saya untuk terus bersemangat belajar menggapai ilmu. Tidak hanya juara di tingkat nasional dalam bahasa, tapi semua mapel (mata pelajaran) juga juara. Saya mengucapkan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya," kata Kepala SMAN 3 Magelang, Drs. Rokhmat Chozin, M.Ag, Jumat (21/10/2022).
Dinyatakan, sesuatu yang dimulai dari kecil, dari belajar yang biasa bisa menjadi juara nasional merupakan sesuatu yang mahal.
"Misalnya hadiahnya tidak sampai 100 juta rupiah. Tapi kalau misalnya dalam undang-undang yang menjadi juara I mendapatkan hadiah 100 juta rupiah, maka kami akan mengupayakannya, memperjuangkan ke pusat," tegasnya.
Keberhasilan tersebut, lanjutnya, juga tidak lepas dari peran guru pembimbing. Yakni, Slamet Widodo, S.S, Suiva Kurniawati S.Pd, Erva Agus S.Pd, dan Nuraini Rahayu, S.Pd.
"Semangatnya luar biasa. Yang ibu guru perempuan telaten. Yang Pak Slamet mendorongnya luar biasa," tandasnya.
Dinyatakan, keberhasilan tersebut yang lebih utama karena diridhoi Tuhan Yang Maha Esa. Sebelum lomba warga sekolah setempat memanjatkan doa agar memperolah juara.
"Gurunya tulus, ikhlas. Saya ya berdoa. Gurunya juga berdoa. Sebelum lomba, saya juga temui siswa. Jangan lupa berdoa ya. Semua tidak lepas dari doa. Harus mengingat yang menciptakan. Semua tidak lepas dari skrenario Tuhan," jelasnya.
Dalam babak penyisihan pada 4 Oktober 2022 diikuti 18 tim dari 18 sekolah. Babak semi finalnya digelar 13 Oktober. Lalu babak final digelar pada 20 Oktober.
Materi-materi yang diujikan ada peribahasa, sastra, sinonim, EYD, pengetahuan umum, majas, puisi hingga tokoh novel. Ada 25 soal yang harus diselesaikan.
“Soal yang harus dijawab ada yang butuh jawaban benar atau salah. Lalu pilihan ganda, dan isian. Semua kami selesaikan secara musyawarah dalam satu tim. Satu soal rata-rata 10 detik. Yang paling sulit adalah tokoh. Karena kami kurang refrensi novel. Begitu selesai kuis, nilainya langsung keluar. Dan alhamdullilah kami juara," kata Faizal.
Dalam lomba tersebut digelar di ruang tertutup di sekolah. Keadaan sekitar steril. Tidak boleh ada guru atau orang lain selain yang mengikuti lomba. Mereka diawasi dan disorot dua CCTV, bagian depan dan samping. Jika dilihat di YouTube hanya nampak peserta kuis dua tim dari sekolah, moderator dan juri.
"Prestasi ini sebagai motivasi, untuk lebih aktif lagi dalam pembelajaran. Mengingatkan siswa dalam belajar sastra, tata bahasa, kaidah kebahasaan agar tidak ditinggalkan. Misalnya juga mengenal tokoh sastra Pramoedya Ananta Toer dan lain sebagainya,” harap Slamet Widodo.
Suiva Kurniawati mengatakan dipilihanya tiga siswa tersebut untuk mengikuti Kuis Pelita Bahasa tidak secara asal. Tetapi ada kreterianya. Yakni, tiga besar perolehan nilai dalam Uji Kemahiran Berbahasa Indonesia (UKBI).
"UKBI itu hampir sama dengan TOEFL. Mereka juga sudah memiliki sertifikat sebagai bukti kemahiran Berbahasa Indonesia," kata Suiva.
Erva Agus menambahkan kedepan UKBI bakal diselenggarakan lagi di sekolah. Harapannya secara menyeluruh semua siswa bisa mengikutinya.
“Tahun depan diadakan lagi UKBI. Biar memotivasi siswa. Kalau ada kuis semacam ini tinggal ambil yang terbesar,” jelasnya. (rls/adv/man)