PURWOREJO, MAGELANGEKSPRES.DISWAY.ID – Puluhan siswa SMP Negeri 4 Purworejo mengikuti pembelajaran luar sekolah di Sentra Batik Dewa, Dusun Kesambi, Loano, kemarin.
Studi Wisata Praktik Membuat Batik Tulis, Cap dan Ecoprint ini dilakukan, sebagai upaya melestarikan batik dan mengenalkannya kepada generasi penerus bangsa, khususnya siswa-siswi SMP Negeri 4 Purworejo.
“Batik adalah hasil karya bangsa Indonesia yang merupakan perpaduan antara seni dan teknologi oleh leluhur bangsa Indonesia. Sejak tahun 2009 batik telah mendapat pengakuan internasional dan secara resmi diakui UNESCO (PBB) sebagai Budaya Tak Benda Warisan Manusia,” jelas Kepala SMPN 4 Purworejo, Suswanto SPd MMPd.
Dalam kegiatan pembelajaran luar sekolah ini, kata Suswanto, sedikitnya 70 siswa diperkenalkan dengan jenis-jenis batik dan peralatan untuk membatik. Kegiatan dilaksanakan selama dua hari.
Pada hari pertama, siswa diajari membuat motif batik, mencanting, membuat motif cap, pewarnaan, pelorotan, perebusan dan penjemuran.
Dilanjutkan pada hari kedua di sekolah dengan menyetrika dan merawis kain, perendaman cairan tawas, pewarnaan kain menggunakan kayu secang, penataan motif, penggulungan kain, pengukusan kain dan penjemuran.
“Setelah dilaksanakannya praktik pembuatan batik, siswa berhasil menghasilkan 2 buah kain yakni kain batik tulis berukuran 1 x 1 meter. Serta kain syal ecoprint berukuran 40 cm x 1 meter,” jelas Suswanto, yang didampingi salah satu guru pengampu, Suryanto SPd MPd.
Hasil karya siswa tersebut, menurut Suswanto, direncanakan nantinya akan dipamerkan dalam acara Spenska Fashion Show dalam rangka memeriahkan hari Guru.
Selama mengikuti kegiatan pembelajaran luar sekolah, kata Suswanto, para siswa tampak antusias mengikutinya. Kegiatan ini diikuti siswa kelas VIII yang tidak ikut Study Tour ke Bali pada hari yang sama.
Kegiatan pembelajaran luar sekolah ini, terang Suswanto, nantinya akan menjadi program sesuai dengan Implementasi kurikulum merdeka.
Untuk kegiatan projek, juga bisa dilakukan seperti itu dengan melakukan pembelajaran luar sekolah.
“Kegiatan ini untuk menambah pengetahuan, pengalaman dan life skill bagi siswa, khususnya untuk seni batik. Dan nantinya tidak hanya batik saja, tapi juga bidang lainnya,” pungkas Suswanto. (luk)