53 Karya Pelukis Magelang dan Jogja Dipamerkan di Galeri Limanjawi Borobudur

Rabu 21-12-2022,06:00 WIB
Reporter : Ika Zahara
Editor : Joko Suroso

MAGELANG, MAGELANGEKSPRES.DISWAY.ID- Hasil karya dua kelompok seniman dari Jogjakarta dan Borobudur terpampang dalam pameran seni lukis di Galeri Limanjawi Art House, Wanurejo, Borobudur.

Pameran ini berlangsung selama satu bulan yang dibuka pada 18 Desember 2022 hinga 8 Januari 2023, pengunjung dapat menikmati hasil goresan para seniman mulai pukul 08.00-20.00 WIB.

Pameran akhir tahun ini diselenggarakan oleh Komunitas Seniman Borobudur Indonesia (KSBI) yang mengambil tema STRUGGLE bersama kelompok GERAK dari Jogjakarta yang mengusung tema Spirit of Java IV.

Sekitar 53 karya di pamerkan di ruang budaya ini. Hasil karya kelompok GERAK sejumlah 35 karya dari 5 seniman, lalu 15 seniman dari Magelang dengan 18 karyanya.

Dalam tema yang diusung KSBI berarti bahwa setiap individu berjuang dengan situasi dan kondisi masing-masing selama menghadapi pandemi lalu.

Para seniman menuangkan setiap probelmatika selama pandemi melalui karyanya dengan maksud membuang hal-hal yang tidak baik.

Sedangkan kelompok GERAK dengan tema yang diambil, para seniman menggambarkan kehidupan sosial masyarakat dan adat yang ada di tanah Jawa yang sederhana.

Pengelola Galeri Limanjawi Art House, Umar Chusaeni mengatakan pameran ini adalah wujud syukur para seniman bahwa dunia seni lukis mulai merangkak membaik setelah terhenti akibat pandemi Covid-19 lalu.

"Sebelum pandemi kita rutin menggelar pameran setiap tahunnya di ruang budaya ini. Bersyukur sekali kini dunia kembali membaik secara perlahan semua kita tuangkan dalam karya goresan kami," kata Umar.

Dia menjelaskan bahwa pameran seni lukis ini bertujuan sebagai sarana edukasi untuk masyarakat dan apresiasi kepada para seniman yang masih memberikan yang terbaik untuk dunia seni rupa Indonesia.

Istimewanya dalam pembukaan pameran ini dibuka oleh Bhante Arthit Ittipattho dari Thailand. Dalam hal ini Umar menegaskan bahwa kebersamaan dalan perbedaan adalah suatu hal yang indah.

"Dibuka langsung oleh Biksu dari Thailand, menunjukkan bahwa kebersamaan antara stakeholder, pelaku budaya dan tokoh agama dapat bersama dalam suatu perbedaan. Seni budaya dapat menyatukan itu semua," ujar seniman asal Temanggung itu.

Lebih lanjut Umar berharap dengan adanya ruang budaya yang berada di wilayah Candi Borobudur yang merupakan tujuan wisata dunia itu mampu menunjukkan perkembangan seni Indonesia.

"Supaya wisatawan tidak hanya melihat candinya saja, tetapi ada ruang budaya yang memperlihatkan perkembangan seni di Indonesia yang patut untuk diapresiasi," imbuh Umar.

Meski masih belum stabil frekuensi pengunjung, namun antusias para pecinta seni sangat tinggi menanti perkembangan seni budaya khususnya seni lukis ini.

Kategori :