Pemkot Pekalongan Tertarik dengan Strategi Penurunan Pengangguran di Kota Magelang

Rabu 29-03-2023,22:31 WIB
Reporter : Agus Supriyadi
Editor : Wiwit Arif

MAGELANG, MAGELANGEKSPRES.DISWAY.ID - Keberhasilan Kota Magelang menurunkan angka pengangguran terbuka (TPT) terbesar se-Jawa Tengah menuai daya tarik dari pemerintah daerah lain untuk belajar.

Salah satunya Kota Pekalongan. Walikota Pekalongan, Achmad Afzan Arslan Djunaid bersama rombongan sengaja hadir di kota seluas 18,53 kilometer persegi ini untuk melakukan kajian terap.

"Kota Magelang termasuk kota yang berhasil mengentaskan permasalahan pengangguran. Ini yang menyulutkan niat kami untuk belajar dari Kota Magelang," kata Walikota Pekalongan, Achmad Afzan Arslan Djunaid saat berkunjung ke Pendopo Pengabdian, kompleks Rumah Jabatan Walikota Magelang, Rabu, 29 Maret 2023.

"Apalagi tipikal geografis Kota Magelang dengan Kota Pekalongan nyaris sama," kata dia lagi.

Walikota Achmad mengajak serta para pejabat dari organisasi perangkat daerah (OPD) Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja (Dinperinaker) Kota Pekalongan. Dia ingin agar strategi yang diterapkan Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Magelang bisa diadaptasi.

"Kami belajar apa yang menjadi potensi di Kota Magelang, kami belajar termasuk tentang reformasi birokrasi, sakip, dan penurunan angka pengangguran," imbuhnya.

Dirinya berharap, dari kaji terap ini akan membawa kesuksesan Kota Pekalongan dalam berbagai hal positif, terutama pengurangan pengangguran di daerahnya.

"Ke depan, kami akan tunggu kedatangan Walikota Magelang beserta jajarannya ke Kota Pekalongan untuk sama-sama belajar," ungkapnya.

Kepala Dinperinaker Kota Pekalongan, Sri Budi Santoso turut memberi apresiasi atas keberhasilan Kota Magelang menyabet penghargaan terbaik dalam menurunkan pengangguran tertinggi di antara kabupaten/kota se-Jawa Tengah di tahun 2022. Kala itu, Kota Magelang mampu meraih angka di atas 2 persen.

"Kota Pekalongan perlu lakukan pembelajaran di Kota Magelang karena secara sosial ekonomi kondisi Kota Magelang ini banyak kesamaan. Terutama di sektor industri atau perusahaan yang ada di Kota Magelang ini sebagian besar adalah industri kecil menengah dan hanya ada satu perusahaan skala besar," jelasnya.

Hal yang tak jauh berbeda juga dengan Kota Magelang. Katanya, Kota Pekalongan hanya memiliki dua perusahaan berskala besar dan sisanya hanya UMKM maupun IKM.

"Artinya, sektor yang menyerap tenaga kerja adalah para usahawan skala mikro kecil menengah," katanya.

Strategi yang patut ditiru dari Kota Magelang, kata Budi, adalah penurunan pengangguran dengan cara menumbuhkan wirausaha baru. Bahkan, Kota Magelang punya slogan Magelang Keren (Magelang Kelurahan Entrepreneurship).

"Strategi yang sangat brilian menurut kami, karena di Kota Magelang ini punya target tiap RT memiliki wirausaha baru sehingga secara akumulatif memiliki 1.500 lebih wirausaha baru di seluruh Kota Magelang," terangnya.

Sementara itu, Walikota Magelang, dr Muchamad Nur Aziz mengaku senang dengan kunjungan dari PemKot Pekalongan.

"Kota Pekalongan itu salah satu kota yang penting di Jateng. Kami juga harus banyak belajar karena tradisi wisata dan budaya usaha mandiri di Kota Pekalongan lebih baik dari kami," ungkapnya.

Menurutnya, prestasi yang diraih Kota Magelang dalam menekan angka pengangguran, andil besarnya berkat kekompakan masyarakat dan manajerial dari OPD yang sukses berkolaboratif.

Selama ini, Pemkot Magelang terus berupaya merespons dan mendukung jalannya program yang telah direncanakan khususnya di bidang anggaran dalam rangka mengurangi pengangguran terbuka.

"Sebenarnya kunci dari kemiskinan ada pada pengangguran. Ketika pengangguran teratasi dengan baik, maka kemiskinan akan mengikuti, dan ikut turun pula," tandasnya.

Menurutnya, upaya penurunan pengangguran bisa terealisasi secara signifikan bila disertai dengan formula yang tepat. Salah satunya adalah mencetak wirausahawan baru.

Dia menyebut, pada 2022, Pemkot Magelang telah menggelontorkan anggaran sebesar Rp3,1 miliar untuk menggelar berbagai pelatihan guna mencetak wirausaha baru.

"Anggarannya tinggi karena memang kebutuhannya tinggi. Hasilnya juga tinggi," imbuhnya.

Sementara tahun 2023 ini, anggaran di sektor itu terus ditambah mencapai Rp7 miliar. Dari jumlah tersebut, sebanyak Rp4,7 miliar di antaranya dimanfaatkan guna memberi pelatihan wirausaha kepada masyarakat. (wid)

Kategori :