Alhamdulillah, Angka Pengangguran di Kota Magelang Turun 2,5 Persen

Alhamdulillah, Angka Pengangguran di Kota Magelang Turun 2,5 Persen

WISUDA. Di akhir tahun 2022 ini, Kota Magelang meluluskan 500 wisudawan wirausaha yang telah dibekali dengan keterampilan dan keahlian khusus.(foto : ika zahara/magelang ekspres)--Magelangekspres.com

KOTA MAGELANG, MAGELANGEKSPRES.ID - Walikota  Magelang, dr Muchamad Nur Aziz menyebut angka pengangguran dan kemiskinan di Kota Magelang turun signifikan sepanjang tahun 2022.

“Alhamdulilah angka pengangguran dan kemiskinan Kota Magelang turun setiap waktu. Angka pengangguran yang tadinya 8,5 persen jadi 6 persen. Lalu kemiskinan yang sebelumnya 7,6 persen turun jadi 7,1 persen pada kuartal terakhir tahun 2022. Sebuah capaian dan hasil kerja positif kita semua,” kata dr Aziz usai mewisuda 500 wirausahawan di GOR Samapta Gelora Sanden, Kamis, 15 Desember 2022.

Ia menilai, penurunan kemiskinan sebesar 5 persen dibanding tahun 2021 ini tidak lepas dari peran semua pihak, termasuk intervensi Pemkot Magelang.

Aziz mencontohkan banyaknya program-program Pemkot Magelang yang memang difokuskan untuk pemberdayaan manusia. Tak tanggung-tanggung, porsi pada APBD 2022 mencapai 80 persen dibandingkan program fisik atau pembangunan infrastruktur.

Dengan 9 program unggulan yang diusung Walikota Magelang, dua di antaranya langsung menyasar ke masyarakat yaitu Magelang Kelurahan Entrepreneurship (Keren) dan Program Pemberdayaan Masyarakat Maju Sehat dan Bahagia (Rodanya Mas Bagia) berupa dana RT Rp30 juta per tahun.

Ia menuturkan, khusus Rodanya Mas Bagia, program yang mengusung swakelola tipe 4 itu difokuskan untuk menyelesaikan masalah di tatanan masyarakat terkecil yakni tingkat RT.

Sedangkan Magelang Keren adalah usaha pemerintah daerah dalam mengembangkan wirausaha-wirausaha baru, sebagai investasi usaha masyarakat secara mandiri.

Magelang Keren sendiri tercipta dari adanya kolaborasi antara masyarakat, Balai Latihan Kerja (BLK) Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Magelang yang sumber dananya berasal dari Rodanya Mas Bagia. Di mana tiap RT di 17 kelurahan yang ada, setiap tiga bulan diwajibkan mengirim calon wirausahawan untuk dilatih.

Orang nomor satu di Kota Jasa tersebut, mengungkapkan bahwa pengentasan kemiskinan dan pengangguran tidak hanya jadi tanggung jawab satu OPD saja. Melainkan, harus ada kolaborasi antar-sektor dan antar-lini.

“Tidak bisa persoalan pengangguran hanya diselesaikan Disnaker saja. Meskipun anggaran besar di sana. Oleh karena itu, kita akan melakukan sinergi program di OPD,” katanya.

Dia menyebut OPD yang terlibat dalam penanganan pengangguran yakni, Disnaker, Dinas Sosial, Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag), Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata (Disporapar), DP4KB, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Dinas Pertanian dan Pangan, Dinas Lingkungan Hidup (DLH), dan Dinas Perumahan dan Kawasan Pemukiman (Disperkim).

“Jadi, semua OPD keroyokan mengatasi pengangguran,” ujarnya.

Program yang dilaksanakan dalam upaya mengurangi penganggura, kata Aziz, sangat kompleks. Mulai dari pelatihan tenaga kerja, pelatihan kerja berbasis masyarakat, pengembangan UMKM, pelatihan wirausaha baru, pengembangan objek wisata, hingga pelatihan dan penciptaaan startup baru.

Selain program tersebut, dokter spesialis penyakit dalam itu juga meminta, kolaborasi OPD turut memberikan subsidi dan bantuan kerja kepada para pencari kerja. Kemudian, pengawasan dan evaluasi diminta dilakukan secara rutin.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: magelangekspres.com