Dia mengatakan, kepadatan kendaraan yang terjadi tidak hanya disebabkan arus mudik dan balik saja. Pasalnya, banyak warga yang memanfaatkan momentum hari raya Idulfitri untuk bersilaturahmi ke sanak saudara maupun ke tempat wisata.
”Saat libur Lebaran lalu, kepadatan tidak hanya terjadi karena banyaknya orang yang hendak balik. Tetapi juga terjadi karena banyaknya warga luar kota yang masuk ke Kota Magelang untuk berlibur ke sejumlah objek wisata yang ada,” ujarnya.
Sedangkan untuk meminimalisasi hal-hal yang tidak diinginkan, pihaknya juga melakukan pemeriksaan kepada bus antarkota antarprovinsi (AKAP), antarkota dalam provinsi (AKDP), yang hendak mengangkut para perantau asal Kota Magelang dan sekitarnya.
Selain itu, para sopir dan awak angkutan juga diperiksa kesehatannya. Jika ada yang kondisi kesehatannya menurun, sopir dan awak angkutan itu tidak diperbolehkan untuk berangkat mengangkut penumpang. (wid)