Hingga akhirnya mendapatkan kabar baik pada hari ketujuh tepatnya tanggal 23 April. Semua warga Indonesia diperintahkan untuk bersiap-siap.
“Semua barang ditinggal kecuali dokumen berharga, dan satu pasang pakaian yang dibawa selain itu tidak diperbolehkan,” jelasnya.
Meski begitu, situasi belum sepenuhnya tenang. Masih banyak yang merasa cemas dan ketakutan. Bahkan, beberapa di antanya ada yang sudah membuat surat wasiat.
"Akhirnya saya dan yang lain berhasil dievakuasi menggunakan 13 bus. Tapi di situ belum hilang cemasnya, karena kondisi masih mencekam. Bahkan selama 17-20 jam cuma minum air putih dan makan mie aja," ucapnya.
Kini, Melinda sudah lega sekali. Dia merasa sangat beruntung berhasil selamat dari konflik yang tidak pernah dinyana itu.
"Kuliahnya sebenarnya belum selesai. Tapi apa hendak dikata. Saya sudah merasa sangat beruntung bisa selamat dan kembali ke rumah," tutup mahasiswa Universitas Internasional Afrika (IUA) Fakultas Syariah Wal Qonun jurusan Syariah Islamiyah ini. (mg3)