TP PKK Kabupaten Temanggung Kembali Kampanyekan 'Jo Kawin Bocah'

Sabtu 06-05-2023,09:20 WIB
Reporter : Huni Wejang
Editor : Arief Setyoko

TEMANGGUNG, MAGELANGEKSPRES.DISWAY.ID - Guna menekan angka perkawinan pada anak usia dini, Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Kabupaten Temanggung kembali mengampanyekan gerakan "Jo Kawin Bocah"  kepada siswa-siswi SMP.

Dalam pelaksanaannya kali ini, kegiatan Monitoring dan Evaluasi "Jo Kawin Bocah" disosialisasikan TP PKK Kabupaten Temanggung kepada siswa-siswi SMP Negeri 1 Parakan dan juga SMP Negeri 6 Temanggung.

Ketua TP PKK Kabupaten Temanggung, Eni Maulani Saragih Al Khadziq menyampaikan, anak usia SMP merupakan masa peralihan dari usia anak-anak ke usia remaja yang berada pada tahap perkembangan masa pubertas.

Oleh karena itu, perlu diberikan adanya pemahaman mengenai pentingnya mencegah pernikahan dini.

BACA JUGA:Kawal Zero Stunting, TP PKK Temanggung Kembali Intensifkan Monev di Tiga Puskesmas

"Ayo belajar yang giat, jangan sampai terjadi sex dini, dan jangan kawin bocah. Sekolah yang tinggi untuk menggapai cita-cita," ujarnya.

Ia menyebut, tingginya angka perkawinan anak menjadi salah satu penyebab meningkatnya angka stunting pada anak balita di Kabupaten Temanggung.

Untuk itu, melalui gerakan sosialisasi "Jo Kawin Bocah" yang akan terus dilaksanakan di seluruh kecamatan di Kabupaten Temanggung ini.

BACA JUGA:Diduga Hendak Tawuran, Sejumlah Pelajar SMK di Kabupaten Temanggung Diamankan Polisi

Hal ini bertujuan untuk menurunkan  pernikahan dini yang sering dianggap sebagai pemicu stunting.

"Pernikahan sebelum waktunya akan berpotensi melahirkan anak stunting, sehingga perlu dilaksanakan sosialisasi dalam rangka mencegah stunting dari hulu," lanjutnya.

Pada kegiatan tersebut, para siswa-siswi dan guru dari dua sekolah secara kompak dan bersemangat menyanyikan jingle "Jo Kawin Bocah".

Selain itu, Ketua TP PKK juga berinteraksi kepada sejumlah siswa, serta memberikan edukasi tentang pentingnya tanda baligh atau tanda mulai berfungsinya organ reproduksi baik laki-laki maupun perempuan.

Dengan itu, diharapkan akan munculnya kesadaran bagi pelajar untuk senantiasa berhati-hati agar tidak mudah terjerumus pada tindakan yang merugikan.

"Pacaran boleh, tetapi sebagai penyemangat saja, belum boleh yang serius karena kalian masih waktunya belajar," tandasnya.

Kategori :