Sungkem Tlompak, Tradisi H+5 Lebaran Warga Pakis Magelang yang Masih Lestari Hingga Kini

PAKIS, MAGELANGEKSPRES.ID - Setiap tanggal 5 Syawal, atau lima hari setelah perayaan Idulfitri, sejumlah warga di lereng Gunung Merbabu melaksanakan tradisi Sungkem Tlompak.

Tradisi ini melibatkan ziarah ke sumber mata air yang muncul sebagai respons terhadap kondisi kekeringan yang pernah terjadi.

Sumber mata air tersebut dikenal dengan nama Tlompak, yang berada di Dusun Gejayan, Desa Banyusidi, Kecamatan Pakis, Kabupaten Magelang.

BACA JUGA:Melihat Lebih Dekat Tradisi Metokke Selawenan di Pakis Kabupaten Magelang

Masyarakat setempat dan sekitarnya menghormati Tlompak dengan berbagai mitos yang melingkupinya.

Tradisi ini merupakan wujud rasa syukur terhadap nilai-nilai kehidupan, yang mencakup hubungan antarindividu, keseimbangan dengan alam, serta anugerah dari Tuhan Yang Maha Esa.

Pada saat merayakan tradisi ini, masyarakat mengenakan busana yang berkaitan dengan seni tari Keprajuritan atau Campur Bawur Lombok Abang.

BACA JUGA:Grebeg Jemunak, Tradisi Khusus Ramadan

Mereka menggunakan busana dan karakter yang menyerupai tokoh perwayangan.

Tradisi ini disambut dengan antusias oleh masyarakat setempat.

Banyak di antara mereka yang turut meramaikan acara ini dengan membuka lapak dagangan yang menawarkan berbagai jenis makanan dan mainan.

BACA JUGA:Tradisi Bajong Banyu di Magelang Aksi Lempar Air Sampai Ritual Menyucikan Diri Jelang Ramadan

Selain itu, warga juga menyelenggarakan acara halal bihalal yang menjadi simbol pertemuan antarwarga di kawasan tersebut merayakan hari Lebaran.

Setelah itu, masyarakat melanjutkan tradisi dengan berjalan kaki menuju sumber air Tlompak, yang terletak sekitar 300 meter dari Dusun Gejayan.

Sumber: magelang ekspres