Sungkem Tlompak, Tradisi H+5 Lebaran Warga Pakis Magelang yang Masih Lestari Hingga Kini

SUNGKEM TLOMPAK. Masyarakat di Dusun Gejayan, Desa Banyusidi, Kecamatan Pakis, Kabupaten Magelang sedang melakukan tradisi Sungkep Tlompak pada H+5 Lebaran 1446 H.-IST-ANTARA
Di lokasi tersebut, mereka menempatkan sesaji berupa hasil pertanian, berdoa, membakar kemenyan, menaburkan bunga, dan mengambil air menggunakan botol.
BACA JUGA:Hari Terakhir Cuti Lebaran, 15 Ribu Pengunjung Padati Candi Borobudur Magelang
Air yang diambil selanjutnya digunakan untuk mencuci tangan, kaki, dan wajah.
Tradisi Sungkem Tlompak di Pakis, Magelang, juga diramaikan dengan tarian Keprajuritan yang disertai oleh alat musik gamelan dan jedor.
Di samping itu, masyarakat juga menyuguhkan pementasan ketropak sebagai bagian dari rangkaian acara tradisi ini.
Sungkem Tlompak diselenggarakan berdasarkan filosofi kehidupan masyarakat setempat, serta hubungan mereka dengan Tuhan dan lingkungan di sekitarnya.
Makna filosofi gelaran ini adalah adanya edukasi kepada generasi muda mengenai nilai-nilai kebaikan dalam kehidupan yang saling terhubung, termasuk dalam konteks pelestarian lingkungan.
Hal ini diperkuat dengan lokasi utama tradisi Sungkem Tlompak yang terletak di mata air daerah tersebut.
BACA JUGA:H-1 Lebaran, Jalan Raya Kopeng Magelang-Semarang Macet
Secara tak langsung hal ini mengajarkan masyarakat akan pentingnya air sebagai sumber kehidupan bagi semua makhluk.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: magelang ekspres