Jadi Ikon Internasional, Balon Udara Wonosobo Tradisi Lebaran yang Sudah Berusia Seabad Lamanya

Jadi Ikon Internasional, Balon Udara Wonosobo Tradisi Lebaran yang Sudah Berusia Seabad Lamanya

ILUSTRASI. Balon udara setiap Lebaran di Wonosobo ternyata sudah menjadi tradisi sejak seabad lalu.-IST-WONOSOBO EKSPRES

WONOSOBO, MAGELANGEKSPRES.ID - Penerbangan balon udara telah menjadi tradisi turun-temurun di Kabupaten Wonosobo.

Rupanya tradisi balon udara di Wonosobo sudah terselenggara lama sejak era kolonial Belanda dan berusia seabad lamanya.

Meski di era modern ini tradisi ini menyisakan pro kontra terkait keamanan penerbangan, tetapi sebagai sebuah ikon daerah festival balon udara di Wonosobo tetap dilestarikan dengan modifikasi.

BACA JUGA:Jadwal Festival Balon Udara Wonosobo 2025, Jangan Sampai Ketinggalan!

Setiap tahun, masyarakat Wonosobo merayakan festival balon udara yang diadakan tidak lama setelah perayaan Lebaran.

Baru-baru ini, langit Wonosobo juga sudah dipenuhi balon-balon raksasa dengan corak warna-warni.

Lebaran 1446 H, festival balon udara turut digelar di Wonosobo.

BACA JUGA:Disparbud Wonosobo Wanti-wanti Drone Liar di Hari Puncak Festival Mudik Balon Udara

Mengutip buku Jejak Tradisi Balon Wonosobo yang diterbitkan Dinas Pariwisata Kabupaten Wonosobo, tradisi penerbangan balon udara untuk merayakan hari Lebaran sudah ada sejak zaman penjajahan Belanda pada 1920-an.

Balon udara dibuat pertama kali oleh seorang seniman asal Kecamatan Kertek bernama Atmojo Gooer.

Balon udara karya Atmojo terinspirasi pendaratan balon udara yang pernah digunakan fotografer untuk pemotretan udara di Alun-alun Wonosobo saat itu.

BACA JUGA:Komunitas Balon Udara dan Difabel Wonosobo Dilatih Manajemen Usaha

Sejak itu informasi tentang balon udara semakin cepat meluas hingga menjadi momentum yang selalu dinantikan warga setempat terutama setelah lebaran.

Warga dari berbagai wilayah di Wonosobo pun ikut-ikutan membuatnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: wonosobo ekspres