Jadi Ikon Internasional, Balon Udara Wonosobo Tradisi Lebaran yang Sudah Berusia Seabad Lamanya

Mereka ingin tampil sebaik mungkin agar balon yang diterbangkan dapat menjuarai lomba penerbangan balon udara festival mudik Wonosobo hari itu.

Dengan hadiah utama seekor kambing pagi itu sebanyak 50 tim berlomba menerbangkan balon terbaik mereka di lapangan yang berjarak 15 km dari alun-alun Wonosobo tersebut.

BACA JUGA:Pastikan Tiap Kecamatan di Wonosobo Memiliki Sekolah Sepak Bola

Setelah dibentangkan dan diisi hawa panas melalui kompor, balon udara dapat diterbangkan dengan durasi sekitar 30 menit.

Kondisi cuaca yang cerah dan minum embusan angin menjadi salah satu faktor pendukung kesuksesan penerbangan balon udara di tempat itu.

Penampilan balon durasi terbang dan sorak-sorai dari tim pendukung adalah beberapa kriteria yang dinilai oleh juri dalam lomba itu.

BACA JUGA:Muncul Retakan, Stop Lalui Jembatan Sojokerto Leksono Wonosobo

Masing-masing tim telah mempersiapkan jauh-jauh hari untuk tampil di acara ini.

Komunitas Viral Society dari Dusun Kembawang misalnya menghias balon mereka dengan gambar sosok pendekar Yamato dari film animasi One Piece.

Setiap balon dibuat dari kertas dengan biaya berkisar Rp2 juta sampai Rp5 juta per buah dengan waktu pembuatan sekitar 2 bulan.

BACA JUGA:Pastikan Tiap Kecamatan di Wonosobo Memiliki Sekolah Sepak Bola

Setiap tim diwajibkan memasang tiga utas tali pada balon yang diterbangkan.

Hal ini bertujuan mengurangi risiko balon terlepas dari talinya dan terbang bebas hingga mengancam pesawat terbang yang telah melintas.

Adapun festival mudik ini diselenggarakan pemerintah Kabupaten Wonosobo di 16 titik lokasi selama sepekan untuk menyemarakkan suasana Lebaran.

BACA JUGA:Permudah Layanan Kesehatan bagi Pasien, Disdukcapil Wonosobo dan RSI Jalin Kerjasama

Sumber: wonosobo ekspres