KULON PROGO, MAGELANGEKSPRES.DISWAY.ID - Seorang pria tanpa identitas nekat mengendarai sepeda motor menerobos penjagaan keamanan Bandara Yogyakarta International Airport (YIA) Kulon Progo hingga memasuki Drop Zone terminal keberangkatan, Jumat 5 Mei 2023 malam.
Pria muda yang mengenakan sarung tersebut berhasil diamankan dan harus menerima sejumlah bogem mentah dari petugas keamanan setempat.
Insiden yang cukup mengejutkan para pengunjung bandara tersebut sempat terekam kamera sejumlah awak media yang tengah berada di lokasi kejadian.
Berdasarkan pantauan di lokasi diketahui, kronologi kejadian bermula saat pria berambut panjang itu masuk ke area drop zone terminal keberangkatan Bandara YIA sekitar pukul 19.30 WIB.
Tidak diketahui dari arah mana ia masuk dan memarkirkan sepeda motornya.
BACA JUGA:Mantan Karyawan Ekspedisi di Magelang Lempar Bom Molotov Hingga Setrum Karyawati
Ia justru sempat mengajak ngobrol dengan 6 wartawan yang tengah duduk-duduk di kursi usai melakukan peliputan.
Dari nada komunikasinya, ia tampak seperti orang linglung layaknya orang dengan gangguan jiwa (ODGJ).
Tidak berselang lama, sejumlah petugas keamanan bandara yang terdiri atas Avsec, Polisi, TNI, serta petugas patroli lain mendekat dan meminta pria itu meninggalkan lokasi yang masuk zona larangan sepeda motor tersebut.
BACA JUGA:Sakit Hati Diduga Jadi Motif Pelaku Teror Bom Molotov di Kantor Ekspedisi di Magelang
Petugas lalu meminta pria untuk menunjukkan lokasi parkir sepeda motornya. Ia sempat mengelak, tetapi akhirnya bersedia menunjukkan sepeda motor yang diparkirnya tidak jauh dari Drop Zone.
Namun, beberapa meter sebelum sampai lokasi, ia berlari hendak kabur. Kejar-kejaran terjadi hingga pria itu berhasil dibekuk di dekat sepeda motornya.
Sang pria pun tersungkur. Namun, kendati sudah meminta ampun berkali-kali, petugas masih mekalukan tindakan dengan memberikan pukulan dan tendangan.
Sejumlah wartawan terus mengikuti dan merekam aksi penangkapan tersebut dan sempat mengingatkan petugas agar pria yang sudah tidak berdaya itu tidak terus dihajar.
Namun, beberapa petugas justru melarang wartawan untuk meliput dan merekam video.