MAGELANG, MAGELANGEKPRES.DISWAY.ID - Kemah akhir tahun yang diikuti sebanyak 350 peserta dari siswa SMP Negeri 3 Magelang, selama tiga hari Senin-Rabu, 22-24 Mei 2023.
Peserta terdiri dari unsur peserta didik kelas 7, dewan penggalang kelas 8, purna dewan penggalang kelas 9, pengurus OSIS serta pembina Gerakan Pramuka SMP Negeri 3 Magelang.
BACA JUGA:Tangis Pecah Warnai Pelepasan dan Wisudah SMK Negeri 2 Magelang
Kemah akhir tahun dan lomba tingkat 1 SMP Negeri 3 Magelang digelar di Lapangan Pondok Pesantren Surya Buana, Desa Losari, Kecamatan Pakis, Kabupaten Magelang.
Ketua Majelis Gugus Depan (Gudep) Kota Magelang 02.050 dan 02.049 berpangkalan di SMP Negeri 3 Magelang, Kak Sri Rochani didampingi oleh satuan Dewan Pembina SMP Negeri 3 Magelang membuka acara kemah akhir tahun.
Herni Nurcahyaningsih, selaku Ketua Gudep Gerakan Pramuka SMP Negeri 3 Magelang menuturkan, kemah akhir tahun digelar sebagai media pendidikan dalam upaya meningkatkan rasa kepemimpinan, disiplin dan cinta tanah air.
Kemah akhir tahun merupakan agenda rutin Gerakan Pramuka SMP Negeri 3 Magelang sebagai penutup serangkaian latihan Pramuka di tahun pelajaran 2022/2023.
BACA JUGA:‘Nguri-uri’ Budaya Jawa, Siswa SMKN 2 Magelang Praktik Prosesi Pernikahan Adat pada Gelar Karya P5
Herni menambahkan, untuk memeriahkan Kemah Akhir Tahun 2023, SMP Negeri 3 Magelang meluncurkan program perdana berjudul Lomba Tingkat 1 (LT-1) dengan 16 jenis lomba di dalamnya.
Muhamad Atik selaku pembina satuan Gudep Putra SMP Negeri 3 Magelang menjelaskan, program Kemah Akhir Tahun dan Lomba Tingkat 1 SMP Negeri 3 Magelang dikemas dengan mengedepankan aspek literasi.
Peserta terus dibiasakan dengan membaca untuk memahami alur perlombaan selama 3 hari 2 malam.
BACA JUGA:SMKN 2 Magelang Gelar Sosialisasi Magang di Jerman Sambil Kuliah
“Adik-adik akan terus bergelut dengan waktu. Sebagai upaya akan pentingnya literasi, Kemah akhir tahun dan LT-1 dikemas dengan metode Reading by Doing. Peserta diharapkan mampu mengikuti perlombaan berdasarkan apa yang mereka baca melalui petunjuk teknis diberikan," katanya.
Tidak hanya untuk peserta, dewan penggalang sebagai panitia kemah pun turut mempelajari dan bertindak berdasarkan mekanisme yang telah ditentukan.
Diharapkan dari reading by doing mampu menumbuhkan tingkat analisis peserta didik untuk berpikir secara dinamis dan kritis dalam mencapai harapan yang diinginkan,“ tutur kak Muhammad Atik.