WONOSOBO, MAGELANGEKSPRES.DISWAY.ID - Harga telur ayam jenis ras di Kabupaten Wonosobo masih relatif standar. Angkanya masih dikisaran 30 ribuan. Sebelumnya sempat naik di angka Rp32 ribu per kilo. Tapi sejak 17 Mei lalu turun menjadi Rp31 ribu.
"Hingga akhir Mei rata-rata di Pasar Induk, Pasar Garung, dan Pasar Kertek harga produk telur masih dalam kategori wajar karena ada kelonjakan harga di biaya produksi," ungkap Plt Kasi Perdagangan dan Promosi Dinas Perdagangan Koperasi UKM Kabupaten Wonosobo, Oktadiana Sulistrianto, Selasa (30/5/2023).
Harga komoditas yang mengikuti mekanisme pasar, menurutnya sulit diprediksi.
BACA JUGA:Waspada! Jumlah Penyandang Thalasemia di Indonesia Terus Meningkat
Meski di lain sisi, hal tersebut dapat ditebak ketika ada pencairan PKH. Yaitu, program pemberian bantuan sosial bersyarat kepada Keluarga Miskin (KM) yang ditetapkan sebagai keluarga penerima manfaat PKH.
"Kalau untuk komoditas yang ditentukan oleh mekanisme pasar agak sulit karena tidak ada HET. Mungkin bisa terprediksi ketika ada pencairan bantuan PKH karena meningkatkan sisi permintaan telur di pasaran," katanya.
Ditandaskan, sejauh ini operasi pasar (PP) belum ada. Sehingga harapannya ada langkah-langkah khusus pemkab sebagai sikap antisipatif munculnya multi efek. (mg7)