WONOSOBO, MAGELANGEKSPRES.DISWAY.ID - Terdapat 7 desa di Wonosobo masuk dalam perencanaan pembentukan Program Destana oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) kabupaten setempat.
Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD, Bambang Triyono mengatakan, program Desa Tanggap Bencana (Destana) pada tahun 2023 akan dibentuk di sejumlah desa rawan bencana.
"Sebelumnya kita sudah bentuk sebanyak 13 Destana, dan tahun ini kita tambah 7 desa lagi. Prioritasnya di beberapa desa di Kecamatan Kejajar yang berpotensi bencana gunung berapi dan gas co2 dari kawah sekitaran, serta gempa bumi yang hampir setiap hari terjadi meski skalanya kecil," terangnya, kemarin.
Diakui, 13 Destana sebelumnya belum berjalan secara optimal. Selama 2 tahun terakhir, fokus terhadap pembentukan relawan.
BACA JUGA:Dinas Arpusda Wonosobo Pantau Program Rumah Multikolaborasi Digital
"Di tahun 2021 dan 2022 Destana belum kita garap lagi karena kita fokus untuk pembentukan relawan. Jumlah relawan sekarang sebanyak 5 ribu lebih. Sehingga di tahun ini kita ingin Destana dijalankan lagi karena SDM kita sudah banyak, dari tingkat desa hingga kecamatan," ucapnya.
Rencana pembentukan Destana antara lain yaitu di Desa Dieng, Desa Sikunang, Desa Jojogan, Desa Parikesit, Desa Patakbanteng, Desa Sampursari, dan Desa Sembungan.
Untuk kegiatan tersebut, kata Bambang, BPBD membekali sejumlah anggotanya. Kaitannya untuk pemantapan rencana mitigasi pengurangan resiko bencana.
Bentuk pembekalannya, pelatihan dalam Forum Pengurangan Resiko Bencana (FPRB) yang bertempat di Aula BPBD Kabupaten Wonosobo, Kamis 15 Juni 2023.
"14 dan 15 Juni kemarin, kita mengadakan pertemuan dan pelatihan Destana dengan sejumlah anggota. Selain agar wawasannya matang, mereka juga dibekali bagaimana nanti sosialisasi, mendampingi, dan menjalankan Destana bersama masyarakat di sana," lanjutnya. (mg7)