PURWOREJO, MAGELANGEKSPRES.DISWAY.ID – Badan Pengurus Cabang (BPC) Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Kabupaten Purworejo Periode Tahun 2023-2026 resmi dilantik.
Prosesi pelantikan dan pengambilan janji pengurus dipimpin oleh Ketua BPD Hipmi Jawa Tengah, Wulan Rudy Prasetyo, di Pendopo Kabupaten Purworejo.
Pelantikan berlangsung khidmat disaksikan Wakil Bupati Purworejo, Yuli Hastuti SH, mantan Ketua Umum BPC Hipmi Purworejo Ardani Yusuf, pejabat Forkopimda, para pimpinan BUMN dan BUMD, serta perwakilan organisasi terkait.
Dalam kesempatan itu juga dilakukan peluncuran Mobil Siaga Hipmi yang ditandai dengan pemukulan gong oleh Yuli Hastuti.
BACA JUGA:Kejar UHC dan Transformasi Mutu Layanan, BPJS Kesehatan Beri Berbagai Kemudahan
Berdasarkan Surat Keputusan (SK) yang dibacakan diketahui bahwa seratus orang lebih pengurus Hipmi terlantik.
Untuk menjalankan roda organisasi hingga tahun 2026 mendatang, Muqorobin sebagai Ketua Umum akan dibantu Wakil Ketua Umum 1 Widi Pramono, Sekretaris Umum Ahmad Fadhol Arifin, Bendahara Umum Arifin Mustofa, serta sejumlah bidang dan kompartemen.
Ketua BPD Hipmi Jateng dalam sambutannya menyebut bahwa sesuai regulasi organisasi, jumlah pengurus BPC Hipmi saat ini memang mengalami penambahan siginifikan dari periode sebelumnya.
Pihaknya berharap meningkatnya kuantitas diimbangi dengan kekompakan dan kualitas kinerja melalui program-program inovatif.
BACA JUGA:Hotel Van Laar Divalidasi Tim Polda Jateng
Pihaknya juga mengintruksikan agar pengurus baru dapat segera melakukan konsolidasi internal dan membangun jejaring dengan para mitra.
“Kekompakan pengurus jangan sampai hanya pada pelantikan hari ini, habis itu off dan ketemu sudah pelantikan lagi. Semoga Hipmi Purworejo membawa kebermanfaatan bagi anggota dan masyarakat luas,” tandasnya.
Wabup Yuli Hastuti menyampaikan selamat atas dilantiknya pengurus terpilih.
Menurutnya, Hipmi sebagai organisasi pencetak pengusaha muda diharapkan mampu membangun ekosistem wirausaha terbaik di Kabupaten Purworejo, yakni melalui berbagai program untuk memperkuat kolaborasi dan solidaritas pengusaha muda.
“Ini sekaligus untuk meningkatkan jumlah pengusaha muda yang memang masih minim, antara lain disebabkan pola pikir masyarakat yang lebih memilih mencari pekerjaan dibandingkan menciptakan lapangan kerja,” ungkapnya.