MAGELANG, MAGELANGESKPRES.DISWAY.ID - BPJS Kesehatan Cabang Magelang memberikan sosialisasi tentang Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) kepada pejuang Thalassemia yang tergabung dalam Paguyuban Orangtua Penderita Thalasemia Indonesia (POPTI) saat Family Gathering beberapa waktu lalu.
Kegiatan ini diselenggarakan dalam rangka Hari Thalasemia Dunia Tahun 2023.
Kepala BPJS Kesehatan Cabang Magelang, Irfan Qadarusman mengatakan, Thalasemia merupakan salah satu penyakit dengan perawatan jangka panjang dan biaya yang tidak murah.
Pihaknya terus berupaya melakukan penyederhanaan layanan untuk peserta Thalassemia.
Untuk memperpanjang masa berlaku surat rujukan yang sudah habis, peserta JKN pejuang Thalassemia mayor cukup menunjukkan Kartu JKN atau identitas lain seperti Kartu Tanda Penduduk dan surat keterangan kontrol kepada petugas administrasi rumah sakit.
“Kami harap para pasien Thalasemia dapat memperoleh pelayanan kesehatan yang layak menggunakan Program JKN. Mereka dapat fokus kepada pemulihan karena tidak perlu khawatir biaya perawatan yang tinggi,” ujar Irfan di ruang kerjanya, Selasa, 18 Juli 2023.
BACA JUGA:Lebih Cepat Bayarkan Tagihan Klaim, BPJS Kesehatan Sukses Pertahankan 9 Kali WTM
Irfan melanjutkan, dengan aplikasi V-Claim, petugas rumah sakit akan memperpanjang masa berlaku surat rujukan peserta JKN tersebut untuk 90 hari berikutnya. Prosesnya pun cepat, hanya dalam hitungan menit.
Simplifikasi alur layanan ini bisa kian membantu mereka saat akan mendapatkan pelayanan kesehatan di rumah sakit.
Selain itu, Irfan juga berkesempatan mengedukasi peserta mengenai manfaat Aplikasi Mobile JKN. Menurutnya, peserta JKN wajib memiliki aplikasi ini untuk memudahkan dalam pemanfaatan layanan karena Aplikasi Mobile JKN memiliki segudang fitur yang dapat dioptimalkan peserta.
Misalnya, antrean online, informasi ketersediaan tempat tidur di rumah sakit, skrining riwayat kesehatan dan lainnya.
Ketua POPTI Magelang, Woro Triaksiwi Wulansari menyampaikan informasi penting tentang pengelolaan Thalassemia khususnya kesadaran untuk melakukan skrining pranikah.
BACA JUGA:Kerja Sama Positif, BP Jamsostek Magelang dan Perhutani Gelar Sarasehan Bersama
Calon pengantin harus memahami riwayat kesehatan atau penyakit bawaan pasangannya agar risiko gangguan kesehatan dapat diatasi.
"Skrining kesehatan untuk para pasangan yang akan menikah sangat penting. Selain itu juga skrining masa parentalnya sehingga dapat melihat mutasi Deoxyribo Nucleic Acid (DNA). Harapannya tiga tahun kedepan tidak ada lagi kelahiran penyandang Thalasemia," ujarnya.