WONOSOBO, MAGELANG EKSPRES.DISWAY.ID - Pemerintah Kabupaten Wonosobo terus berbenah menuju tata kota yang inklusif. Salah satunya memperbaiki jalur pedestrian di sejumlah jalur kota oleh DPUPR. Namun upaya tersebut belum mendapatkan dukungan dari lintas OPD.
“Secara fisik, teknis kita sudah melakukan upaya ke arah tata kota yang inklusif, seperti membangun pedestrian atau trotoar untuk semua kalangan. Namun, kami merasa ini belum mendapatkan sambutan yang meriah dari sejumlah OPD terkait,” ungkap Kepala DPUPR, Nurudin Ardiyanto.
Menurutnya, pembangunan pedestrian di tengah kota termasuk di sekitar Alun-alun Wonosobo, terkait erat dengan tupoksi sejumlah OPD. Tidak hanya DPU PR.
BACA JUGA:Mengenal Embun Upas yang Bikin Puan Maharani Rela Datang ke Wonosobo karena Penasaran
Ada Dinas Lingkungan Hidup, Disdagkop UMKM, ada Satpol PP, Disparbud dan juga Disperkimhub.
“Ada pedagang, ada taman, ada wisatawan, ada pengaturan lalin dan parkir dan ada penegakan perda, maka ini butuh sinergi bersama,” tandasnya.
Dijelaskan tata kota yang inklusif bisa diwujudkan oleh Pemerintah Wonosobo. Apabila didukung oleh partisipasi seluruh kalangan masyarakat. Maka, selain OPD harus bersatu, masyarakat juga diharapkan mendukung upaya yang dilakukan, dengan memberikan masukan dan kritik, sehingga tercipta tata kota yang rapi, bersih dan ramah untuk semua, termasuk disabilitas.
Terpisah, Kepala Bidang Bina Marga, DPU PR, Afton Reza menjelaskan pemerintah sedang menata kawasan kota. Hal ini dilakukan untuk mendukung pengembangan pariwisata di sekitar Alun-alun Wonosobo.
BACA JUGA:127 PNS Terima SK Pensiun, BKD Wonosobo Janji Pengisian Kekosongan Jabatan Dilakukan Secara Sportif
“Itu ruang publik di pusat kota, menjadi salah satu wajah bagi Wonosobo. Ya kita harus benahi menjadi kawasan yang ramah bagi masyarakat," ucapnya.
Menurutnya sejumlah penataan kawasan itu sudah dimulai. Diantaranya memindahkan pasar darurat ke gedung baru di Pasar Induk, melakukan perbaikan jalan di beberapa titik pusat kota, melakukan penataan PKL di sekitar Alun-alun dan merubah selokan menjadi kolam ikan di depan Kantor Arpusda.
"Secara bertahap itu sudah kita lakukan. Harapannya kawasan kota ini akan lebih tertata bagi seluruh masyarakat yang datang kesini," ujarnya.
Oleh karena itu, saat ini diakui masih ada beberapa pekerjaan yang mesti diselesaikan. Ada dua titik pedestrian yang akan sedang dikerjakan. Pertama di Jalan Soekarno-Hatta sepanjang 300 meter. Dan kedua di Jalan Resimen 18 dengan panjang pedestrian 500 meter.
“Dengan diperbaikinya jalur pedestrian di itu, maka akan mempermudah para pengguna jalan saat melintas Terlebih dari sisi tata kota tampak lebih rapi dari sebelumnya. Tinggal kantong parkir nanti seperti apa,” pungkasnya. (gus)