WONOSOBO, MAGELANG EKSPRES.DISWAY.ID - Minat generasi muda Wonosobo untuk bertani semakin rendah. Menyusul tidak ada kepastian harga pertanian dan juga motivasi kurang maksimal.
Terkait hal itu Dispaperkan melatih public speaking terhadap puluhan PPL agar mampu berkomunikasi dengan seluruh kalangan masyarakat termasuk pemuda.
“Karena penyuluh pertanian dituntut mampu berkomunikasi yang efektif dan mudah dicerna oleh lawan bicara, kami mendorong ada fasilitasi Pelatihan Public Speaking bagi Penyuluh Pertanian Lapangan, sejumlah 60 orang yang terdiri dari 4 orang PPL dari masing-masing kecamatan,” ungkap Kepala Dinas Pangan, Pertanian dan Perikanan (Dispaperkan) Kabupaten Wonosobo, Dwiyama SB, kemarin.
BACA JUGA:Tata Kota yang Inklusif di Wonosobo Perlu Dukungan Lintas OPD
Pelatihan Public Speaking Bagi Penyuluh Pertanian Lapangan digelar oleh Dispaperkan, difasilitasi BKD Wonosobo. Acara dibuka Bupati wonosobo Afif Nurhidayat.
Menurutnya, penyuluhan pertanian dituntut mampu berbicara dimuka umum, dengan cara yang tepat, diwaktu yang tepat dan pada orang yang tepat. Untuk itu, guna meningkatkan kemampuan PPL dalam berbicara dimuka umum maka diperlukan pelatihan mengenai teknik public speaking.
Dalam menghadapi tantangan pengembangan sektor pertanian, para Penyuluh Pertanian Lapangan harus mampu mengidentifikasi problematika yang dihadapi sektor pertanian. Salah satunya terkait kurangnya minat generasi muda untuk menjadi petani.
Jika ini tidak teridentifikasi dan bisa diatasi, maka jumlah pekerja kelompok usia muda tidak cukup untuk melanjutkan proses produksi pangan yang saat ini dilakukan kelompok usia tua.
BACA JUGA:Mengenal Embun Upas yang Bikin Puan Maharani Rela Datang ke Wonosobo karena Penasaran
“Penyuluh Pertanian Lapangan tampaknya perlu merumuskan upaya-upaya persuasif yang melibatkan generasi muda, agar jumlah tenaga kerja usia muda dapat meningkat. Juga, bagaimana menarik generasi muda untuk mulai tertarik bukan hanya dalam hortikultural tetapi juga bidang pangan dan sebagainya,” terangnya.
Sementara itu, Bupati Wonosobo Afif Nurhidayat berharap, penyuluh pertanian mampu mengedukasi para petani dengan lebih baik dan bijak. Utamanya dalam mengelola sumber daya pertanian dan input usaha tani. Sehingga, petani dapat memanfaatkan dan mengoptimalkan teknologi pertanian dalam meningkatkan produktivitas berkelanjutan, menguntungkan secara ekonomi, dan diterima secara sosial budaya dengan tidak mengurangi fungsi lingkungan.
Sehingga perlu kesiapan sumber daya manusia yang unggul, mampu menguasai data dan teknologi terkini, serta mampu dan cakap dalam berkomunikasi dengan masyarakat tani.
Termasuk dalam menghadapi era pertanian 4.0, yaitu mampu menguasai berbagai jenis data dari berbagai sumber guna meningkatkan produktivitas dan efisiensi produksi pertanian.
BACA JUGA:127 PNS Terima SK Pensiun, BKD Wonosobo Janji Pengisian Kekosongan Jabatan Dilakukan Secara Sportif
“Sebagai sebuah profesi, penyuluh pertanian harus bersikap dan bertindak profesional dalam menyampaikan informasi kepada petani atau menjadi public speaker yang baik dan menarik. Sehingga mampu mengemas pesan informasi kepada petani secara menarik dan mudah dipahami, khususnya dalam menyampaikan pengetahuan yang bersifat teknis dan mutakhir di bidang pertanian,” pintanya.(gus)