WONOSOBO, MAGELANGEKSPRES.DISWAY.ID - Baru-baru ini, Pemerintah Pusat menggelontorkan anggaran sebesar Rp 83.149.893.000 untuk merevitalisasi sejumlah spot wisata di Dieng.
Rencananya, grand desain penataannya menyasar 6 titik kawasan wisata yang dikenal dengan eksotismenya.
Proyek penataan 6 titik kawasan tersebut dilakukan di 3 spot wisata di komplek Dieng Wetan Kabupaten Wonosobo dan 3 spot wisata di komplek Dieng Kulon Kabupaten Banjarnegara.
Kasubdit. Perencanaan Teknis Direktorat Pengembangan Kawasan Pemukiman, Dirjen. Cipta Karya Kementerian PUPR RI, Kusuma Wardani mengungkapkan, 6 titik yang akan direvitalisasi merupakan proyek perioritas penataan cagar budaya nasional dan penataan wisata wilayah konservasi.
"6 titik revitalisasi Dieng ini, ada sebagian sudah masuk cagar budaya dan juga ada yang sebagian wilayahnya adalah konservasi," katanya belum lama ini.
BACA JUGA:Tata Ulang Kawasan Dieng Wonosobo Kementerian PUPR Pesankan Hal Ini
Diungkapkan, proyek yang dikerjakan oleh PT. Karya Bangun Mandiri Persada itu ditujukan untuk penataan kembali sejumlah spot wisata di dua kabupaten tersebut.
Untuk Kabupaten Wonosobo, revitalisasinya meliputi kawasan Bukit Sikunir seluas 80,7 hektar, lalu kawasan Telaga Warna seluas 63,3 hektar.
Sedangkan untuk Kabupaten Banjarnegara meliputi kawasan Candi Arjuna seluas 79,10 hektar, kemudian kawasan Aswatama yang seluas 53,60 hektar.
Yang terakhir adalah kawasan Wisata Kawah Sikidang yang terbagi berada di antara dua daerah tersebut dengan akumulasi keluasan sekitar 29,37 hektar.
"Karena Dieng ini milik dua daerah, maka kita juga melibatkan pemerintah daerah masing-masing untuk pembangunan revitalisasi Dieng," ucap Kusuma Wardani.
BACA JUGA:WOW! Begini Cara Mendaftarkan BLT Rp1 Juta di Magelang Cair Bulan Agustus 2023 Khusus Siswa
Disampaikan, anggaran revitalisasi dengan nilai kontrak sebesar Rp 83.149.893.000 itu bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tahun 2023-2024.
Pembagiannya, sebesar Rp 80.799.893.000 dialokasikan untuk kegiatan fisik, sedangkan Rp 2.350.000.000 sisanya untuk pembiayaan supervisi PT. Pola Teknik Konsultan.
"Proyek ini terencana sudah mulai beroperasi sejak 20 Juli 2023 lalu. Target selesai pada 19 Juli 2024. Kira-kira 365 hari atau setahun persis," ungkapnya.