MAGELANGEKSPRES -Sebagian orang biasa mengakhiri Membaca Al-Qur'an dengan mengucapkan صدق الله العظيم (shadaqallahul adzim) yang artinya "Allah Maha Benar dengan firmannya".Bahkan hal itu sudah menjadi kebiasaan dan dianggap benar. Apakah hal itu dibenarkan? Benarkah termasuk perbuatan bid'ah?
Mengutip dari Kitab Al-Adaab (كتاب الآداب) karya Syaikh Fuad bin Abdil Aziz Al-Salhub disebutkan bahwa hal itu tidak dibenarkan.
Sebab, dulu Nabi shallallahu 'alayhi wa sallam tidak pernah melakukan hal itu, Dalam sebuah riwayat bahwa Rasulullah meminta Abdullah bin Mas'ud untuk membacakan surat kepadanya.
BACA JUGA:Senjata yang Paling Cepat Meraih Sukses adalah Doa Menurut Ustadz Firanda, Apa Alasannya?
Maka Abdullah bin Mas'ud membacakan surat An-Nisaa setelah sebelumnya bertanya, "Wahai Rasulullah, Al-Qur'ankan turun kepada Anda, kenapa Anda meminta saya membacakan kepada Anda?"
Maka Nabi mengatakan, "Aku ingin mendengar dari selainku."
Jadi kalau kita ingin mendengar Al-Qur'an dari orang lain, itu tidak masalah ada sunnahnya.
Dan terkadang mendengar dari orang lain itu bisa masuk ke dalam hati kita daripada kita membaca sendiri.
Maka ketika sampai di dalam ayat, yang artinya,
"Lalu bagaimana kami mendatangkan dari setiap umat itu saksi-saksi?"
"Dan Kami datangkan kamu wahai Muhammad, menjadi saksi atas mereka."
Maka Nabi shallallahu 'alayhi wa sallam mengatakan, "Cukup, cukup."
Dan Abdullah bin Mas'ud mengatakan, "Dan aku melihat kedua mata Nabi shallallahu 'alayhi wa sallam menangis."
BACA JUGA:Merasa Rezeki Seret? Simak Saran Ustadz Syafiq Riza Basalamah Ini!
Menurut Syaikh Fuad bin Abdil Aziz Al-Salhub, Nabi shallallahu 'alayhi wa sallam tidak mengatakan صدق الله العظيم, tidak ada perkataan seperti itu. Dan kata-kata ini belum dipraktikan oleh para sahabat yang mulia, para khalifah belum melakukan ini dan para ulama Salafush Shalih juga tidak mengatakan ini.
Maka kesimpulannya adalah membaca membaca shadaqallahul adzim tidak pantas untuk dilakukan dan bukan merupakan sunnah.
Dalam Lajnah Daimah disebutkan orang yang mengatakan صدق الله العظيم secara makna, kata itu benar. Akan tetapi ketika membaca kalimat tersebut setiap kali selesai membaca Al-Qur'an maka ini kebid'ahan.
Bid'ah (بِدْعَة)? Kenapa karena Nabi shallallahu 'alayhi wa sallam, para Khulafaur Rasyidin, mereka tidak pernah mengamalkan hal ini.