MAGELANG EKSPRES-- Inilah 10 keunggulan kaum introvert yang belum banyak di ketahui.
Introvert dan ekstrovert merupakan kata yang umum di sebutkan saat menggambarkan kepribadian seseorang. Dua kepribadian tersebut memiliki sikap dan karakter yang saling bertolak belakang.
Seseorang dengan kepribadian ekstrovert di gambarkan sebagai sosok yang suka bersosialisasi, mampu bekerja sama dan mudah bergaul. Biasanya kepribadian ini banyak dicari oleh perusahaan untuk merekrut mereka menjadi karyawan.
Sebaliknya, jika ekstrovert digambarkan sebagai seseorang yang suka bersosialisasi, sosok introvert justru dicitrakan sebagai seseorang yang anti sosial. Introvert juga kerap diintifikasikan sebagai seseorang pemalu, pendiam, sulit bergaul dan penyendiri.
BACA JUGA:Kamu Introvert? Ini Referensi Pekerjaan yang Bisa Dicoba
Mengacu pada streotip tersebut, Sylvia Loehken melalui bukunya 'Tak Masalah Jadi Orang Introvert' memperlihatkan sisi lain dari seorang Introvert. Ia mengungkapkan, banyak tokoh dunia yang merupakan seorang introvert.
Sebut saja Michael Jacson di bidang music, Albert Einstein di bidang sains, George Soros di ranah bisnis, bahkan pendiri facebook dan Microsoft seperti Mark Zuckerberg dan Bill Gatespun memiliki kepribadian introvert.
Dari sini dapat dilihat bahwa kaum introvert memiliki peluang yang sama besar untuk meraih kesuksesan.
Sementara itu, menurut ilmuan saraf, penyebab seseorang memiliki kepribadian introvert dan ekstrovet ialah berhubungan dengan cara kerja otak.
BACA JUGA:Bisa Mencerdaskan Otak dan Perasaan Bahagia, Ini Manfaat Sarapan Sehat Secara Teratur
Neurotransmiter yang membawa pesan pada otak diantara keduannya berbeda. Otak introvert menguras energi lebih banyak daripada aktivitas otak ekstrovert.
Sebagai perbandingan, otak introvert menunjukan tingkat kegiatan listrik yang lebih tinggi, dan ini berlaku sepanjang waktu.
Tingkat energi yang lebih tinggi ini dapat dilihat di korteks frontal, tempat peristiwa-peristiwa internal diproses. Dimana bagian otak tersebut berurusan dengan pembelajaran, pembuatan keputusan, memori, dan pemecahan masalah.
Ini berarti, kaum introvert menggunakan lebih banyak energi untuk mengolah semua sinyal. Oleh sebab itu, mereka dapat menghabiskan baterai lebih cepat dari pada kaum ekstrovert.
Jika diibaratkan, kaum introvert seperti “kincir angin” yang dapat “mengisi ulang” sambil menggunakan energi untuk sesuatu. Itu sebabnya penting sekali bagi kaum introvert untuk menggunakan tenaga mereka secara hemat.