5. Hormon Oksitosin: Hormon oksitosin, yang dikenal sebagai hormon cinta, dilepaskan selama andanya interakasi dengan pasangan.
BACA JUGA:Bisa Mencerdaskan Otak dan Perasaan Bahagia, Ini Manfaat Sarapan Sehat Secara Teratur
Hormon ini berperan dalam membentuk ikatan emosional dan meningkatkan rasa kepercayaan.
6. Gangguan Pola Tidur: Beberapa orang mengalami gangguan pola tidur saat jatuh cinta.
Hal ini bisa disebabkan oleh kecemasan, kebahagiaan berlebihan, atau pemikiran buruk tentang pasangan.
7. Peningkatan Kreativitas: Beberapa orang melaporkan peningkatan dalam kreativitas saat mereka jatuh cinta.
Hal ini terjadi karena perasaan senang dari hubungan tersebut.
8. Pengurangan Nyeri: Rasa sakit fisik dan emosional bisa mengalami penurunan saat seseorang jatuh cinta.
Karena saat jatuh cinta secara tidak sadar otak mengaktifkan hormon pereda nyeri alami yang membuat seseorang merasa lebih baik.
9. Gangguan Pemikiran Rasional: Pada tahap awal jatuh cinta, otak cenderung lebih fokus pada emosi daripada pemikiran rasional.
Ini bisa menyebabkan orang membuat keputusan impulsif atau merasa terlalu terbawa perasaan.
BACA JUGA:7 Olahraga Efektif untuk Menunjang Program Diet
10. Perubahan Aktivitas dalam Otak Sosial: Ketika jatuh cinta, otak juga mengalami perubahan pada aktivitas yang berhubungan dengan persepsi sosial dan empati.
Ini meningkatkan kemampuan seseoranag untuk memahami perasaan pasangan lebih dalam.
Secara keseluruhan, jatuh cinta adalah pengalaman yang sangat kompleks, dimana melibatkan berbagai aspek otak dan perasaan.
Setiap individu mungkin mengalami perubahan ini dengan cara yang sedikit berbeda tergantung pada kepribadian dan pengalaman pribadi mereka. (*)