Diungkapkan, kelompok tani tersebut bahkan sampai merelakan sedikit petak tanah untuk mengembangkan hasil penelitian penanganan jamur patek.
"Mereka itu sampai bersedia tanahnya dijadikan tempat praktek bagi kami untuk mengembangkan inovasi ini. Karena ketika kita sosialisasi pada Agustus lalu, mereka sudah melihat sendiri bagaimana prosesnya sampai hasilnya," ungkapnya.
BACA JUGA:Truk BBM Ludes Terbakar di Brebes Gegara Mesin Tidak Mau Menyala
Ditandaskan, pendampingan pengembangan inovasi POC dari daun kelor itu hasilnya akan diserahkan kepada masyarakat luas di Wonosobo pada kemudian hari. Bahkan, petani pun dibebaskan untuk membuat POC kelor sendiri dan menjualnya di pasaran.
"Dari pada semuanya serba kimia, mending mengolah sendiri dari kelor. Selain harga pupuk di pasaran mahal, bahaya juga bagi kesuburan tanah," tuturnya.
"Kita akan dampingi cara pembuatan POC sampai mereka bisa bikin sendiri. Terserah kalau nantinya mau dijual petani ke pasar, malah bagus. Akhirnya kita bisa mendorong UMKM juga toh," pungkasnya. (mg7)